Senior Vice President Economic Research Head Finance and Corporate Services Enrico Tanuwidjaja menuturkan proyeksi tersebut didasari pada beberapa faktor seperti peningkatan konsumsi swasta, pertumbuhan pembelanjaan investasi, dan peningkatkan kinerja ekspor yang berkelanjutan.

"Proyeksi pertumbuhan ekonomi 5,3 persen pada 2018," katanya, dalam diskusi perekonomian Indonesia 2018, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2018.
Enrico mengungkapkan permintaan konsumsi swasta ditopang oleh pagelaran pilkada serentak, perhelatan Asian Games 2018, dan pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali. Momen tersebut bakal mendongkrak konsumsi khususnya di sektor perhotelan dan swasta.

"Ini pasti konsumsi hotel dan tourism naik," imbuh dia.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi global, perbaikan harga komoditas, dan berbagai program infrastruktur domestik diyakini akan mendukung momentum pertumbuhan ekonomi tahun depan.
.jpg)
Adapun proyeksi angka inflasi di akhir 2018 menjadi 4,2 persen secara tahunan (year on year/yoy). Prediksi tersebut naik dari tahun sebelumnya karena dipicu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Rupiah diproyeksikan menyentuh ke bawah di level Rp13.500 per USD dengan suku bunga 7 Days Repo Rate naik 0,25 bps menjadi 4,5 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News