"Perekonomian Sumut di triwulan III yang terkontraksi minus 2,60 persen itu lebih baik dari angka nasional yang minus 3,49 persen," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Wiwiek Sisto Widayat dikutip dari Antara, Selasa, 10 November 2020.
Menurut dia, ekonomi Sumut yang masih lebih baik dari angka nasional itu didorong harga komoditas. Sektor yang memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi Sumut bersumber dari transportasi termasuk listrik, air dan gas yang bertumbuh sebesar 4,71 persen (qtq).
"BI berharap pemerintah kabupaten/kota terus menggali dan menjual potensi daerah yang bisa menggerakkan ekonomi," katanya.
Wiwiek Sisto Widayat, mengatakan pertumbuhan ekonomi yang negatif memang sudah diperkirakan sejak awal akibat pandemi covid-19. Pertumbuhan ekonomi semakin melambat karena masih banyak daerah yang belum optimal menggunakan anggaran APBD dan lainnya.
"Tahun ini, pertumbuhan ekonomi Sumut hanya 1,2-1,6 persen," katanya
Kepala BPS RI, Suhariyanto, sebelumnya, mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III yang minus hingga 3,49 persen secara tahunan memastikan Indonesia masuk ke jurang resesi. Pada triwulan II, pertumbuhan ekonomi nasional tercatat minus 5,32 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News