Deputi Kemenko Perekonomian Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri, Edy Putra Irawady, menjelaskan Paket Kebijakan Eknomi IX ini nantinya akan berisi terkait logistik dengan tujuan menggerakkan dan mendorong ekonomi dua arah antara desa dan kota serta untuk membantu UKM yang ada di desa memiliki orientasi ekspor.
"Misalnya untuk mengambil barang dari desa ke kota harus ada konsolidator, itu akan ada sinergi BUMN untuk seleksi buangnya ke luar negeri, ekspor-lah," kata Edy, di Jakarta, Senin (25/1/2016).
Edy menjelaskan, nantinya Menteri BUMN Rini Soemarno akan menugaskan anak perusahaannya yang bergerak di bidang logistik dan niaga seperti PT PPI, PT Sarinah, Bandara, dan Ganareksa untuk bertugas seperti trading house yang memilah barang-barang yang diminati pasar. Hal ini juga dipersiapkan dalam rangka menyerang pasar di momen Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Produknya selektif, kita menyerang MEA. Misalnya batik, mebel, atau berdasarkan geografi, misalnya, Garut punya akar wangi, Padang punya gambir, Jambi punya kopi chain. Nah mereka itu tidak bisa ekspor, karena ekspor disiplin ketat," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News