"Kenapa ini istimewa? Karena banyak negara mayoritas belum sampai ke level PDB 2019," ujar Febrio dalam Side Event Presidensi G20 Indonesia, dilansir Antara, Kamis, 17 Februari 2022.
Ia menuturkan pertumbuhan ekonomi Malaysia belum mencapai level prapandemi atau masih 96 persen menuju ke nilai ekonomi 2019, begitu pula dengan Thailand, Filipina, Meksiko, dan banyak negara lain yang mayoritas belum mencapai kondisi saat pandemi belum melanda.
Maka dari itu, Indonesia sangat beruntung dengan perekonomian yang berhasil berbalik arah atau rebound dan tumbuh sebesar 3,7 persen pada 2021.
Pencapaian tersebut adalah hasil kerja keras seluruh pihak, baik masyarakat, aparat di lapangan, pemerintah, hingga sektor usaha yang bahu-membahu selama 2020 sampai sekarang. Sehingga pada awal pandemi melanda pun, ekonomi domestik hanya terkontraksi 2,1 persen.
"Mayoritas negara di dunia terkontraksi lebih besar bahkan sebesar dua digit. Bayangkan tingkat pengangguran yang terjadi, Indonesia meningkat juga, tapi relatif terbatas," tambahnya.
Febrio berharap tingkat pengangguran di Indonesia pun bisa kembali ke level prapandemi meski kini sudah mulai menurun, hal tersebut juga berlaku untuk angka kemiskinan. "Kami mau kejar lebih bagus lagi, mengejar kemiskinan ekstrem menuju nol. Ini yang diarahkan Bapak Presiden," tegasnya.
Saat ini, lanjut dia, kedua masalah tersebut akan terus menjadi perhatian pemerintah, pasalnya terdapat 100 juta masyarakat rentan miskin dan pengangguran di 40 persen masyarakat termiskin akibat pandemi, sehingga pada 2022 seluruh masalah tersebut harus mulai diselesaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News