Baca : Pelebaran Defisit Anggaran Masih Ditoleransi
"Defisit menjadi 2,35 persen dari PDB setuju? Defisitnya harus turun agar pemerintah kredibel, Banggar ingin sungguh-sungguh membantu Pemerintah," kata Pimpinan Rapat yang merupakan Wakil Ketua Banggar, Said Abdullah, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/6/2016).
Sementara itu, Wakil Panja Pemerintah yakni Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Suahasil Nazara menjelaskan, dengan usulan menyusutan defisit fiskal, Pemerintah akan menghitung ulang dan membuat postur anggaran baru dengan patokan defisit pada angka 2,35 persen.
Guru Besar FE UI ini menjelaskan, dalam penghitungan ulang yang akan dilakukan malam ini oleh Kementerian Keuangan, dirinya mengakui adanya kemungkinan untuk menaikkan penerimaan atau menurunkan belanja. Namun, sesuai arahan Pimpinan Banggar, tak semua pos belanja bisa diutak-atik Pemerintah dalam memenuhi patokan defisit tersebut.
"Pimpinan Banggar bilang belanja yang boleh berubah yakni belanja mendesak, dan belanja prioritas. Yang di luar itu enggak boleh," jelas Suahasil.
Baca : RAPBNP Diajukan Hari Ini, Defisit Anggaran Melebar
Penyusunan postur anggaran baru kemudian akan dibawa ke tingkat rapat kerja Banggar yang dijadwalkan digelar besok, Selasa, 21 Juni 2016.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan mengatakan dengan adanya penurunan defisit, maka pembiayaan yang berasal dari penerbitan surat berharga negara/SBN (utang) ikut turun sebesar Rp16,6 triliun. Sehingga jika dihitung menjadi Rp296,7 triliun dari Rp313,3 trililiun (asumsi defisit 3,48 persen).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id