Ilustrasi data pertumbuhan ekonomi RI - - Foto: Medcom
Ilustrasi data pertumbuhan ekonomi RI - - Foto: Medcom

Penurunan Kasus Covid-19 Jadi Pertanda Berlanjutnya Pemulihan Ekonomi

Husen Miftahudin • 20 September 2021 17:00
Jakarta: Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menyatakan kasus infeksi covid-19 yang mulai menurun secara positif memengaruhi beberapa indikator makro dan keuangan.
 
Perbaikan tersebut ditandai dengan performa Purchasing Managers' Index (PMI) sektor manufaktur yang menunjukkan adanya sedikit peningkatan.

 
"Penurunan jumlah kasus covid-19 diharapkan menjadi pertanda untuk dimulainya periode pemulihan kembali setelah melewati gelombang kedua covid-19," ungkap Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky dalam rilis Analisis Makroekonomi, Senin, 20 September 2021.

Riefky mengakui dampak dari gelombang kedua covid-19 masih dapat terlihat di Agustus seiring dengan masih diberlakukannya PPKM di hampir semua wilayah. Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) mencatatkan pola yang masih menurun sebesar 77,3 di Agustus dibandingkan dengan 80,2 pada Juli.
 
"Hal ini mengimplikasikan kepercayaan konsumen akan pendapatan dan pengeluaran di masa depan masih cukup rendah. Padahal, di Juni, indeks tersebut sudah mencatatkan angka optimistis sebesar 107,4. Penurunan pada IKK jika dilihat lebih jauh tercatat paling besar terjadi pada kelompok pengeluaran Rp2,1 juta sampai Rp3 juta dan Rp3,1 juta hingga Rp4 juta per bulan," paparnya.
 
Sementara itu, kelompok pengeluaran terendah justru mencatatkan kenaikan tipis di tengah pergolakan akibat gelombang kedua covid-19. Meskipun sudah menunjukkan penurunan angka kasus, namun jumlah kasus tercatat per hari yang masih berada di atas 10 ribu secara langsung berdampak pada perlambatan usaha pemulihan.
 
"Namun, karena puncak jumlah kasus sudah terlewati, maka diharapkan akan ada peningkatan dan perbaikan yang berarti pada bulan-bulan mendatang," urai dia.
 
Berbeda dengan IKK, Purchasing Managers' Index (PMI) sektor manufaktur justru mencatatkan angka kenaikan tipis yakni bergerak dari 40,1 di bulan lalu menjadi 43,7 di Agustus. Hal ini salah satunya disebabkan karena adanya relaksasi PPKM di beberapa daerah yang dimulai sejak akhir Juli.
 
Sebagai implikasi, beberapa sektor dan aktivitas usaha sudah diizinkan untuk beroperasi kembali meskipun harus berada di bawah protokol kesehatan yang ketat. Mengikuti tren angka PMI, neraca perdagangan juga mencatatkan angka surplus sebesar USD4,74 miliar dibandingkan dengan USD2,60 miliar pada bulan lalu.
 
"Pertumbuhan yang cukup signifikan ini didukung oleh angka ekspor yang melaju lebih cepat dibandingkan dengan impor. Selain itu, harga CPO dan komoditas lainnya seperti batu bara yang masih cukup tinggi juga berpengaruh terhadap penguatan ekspor mengingat kelompok komoditas memiliki persentase yang cukup signifikan dalam profil ekspor Indonesia," pungkas Riefky.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan