Hal ini dia katakan menyusul serapan anggaran DKI beberapa waktu terakhir yang tergolong rendah. Sri pun menyampaikan kiatnya agar anggaran terserap optimal.
"Simplifikasikan jumlah kegiatan program kedua gunakan data histori daerah lain atau pusat untuk mengetahui satuan biaya yang dibutuhkan. Sehingga anda tidak overbudget," kata Sri di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu, 27 Desember 2017.
Pada 2018 DKI menganggarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI sebesar Rp77,1 triliun. Sementara pada APBD DKI 2017, DKI masih memiliki uang kas di daerah sekitar Rp20 triliun per November 2017.
"Ya lebih bagus memang begitu ketimbang anggaran dihabiskan untuk dikorupsi. Tapi di sini dilema kita, kita bakal kehilangan waktu untuk membangan negara ini jika anggaran tidak terserap optimal," jelas Sri.
Sri mengaku tak ingin melihat banyak kegiatan yang dibikin hanya untuk menghabiskan anggaran saja. Dia memiinta agar anggaran bisa dinilai dari kinerja melainkan dari outcome.
"Jadi semua tak harus untuk dibelanjakan. Berapa kebutuhan belanja yang diperlukan sehingga Anda tidak overbudgeting," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News