Di bidang ekonomi, keterbukaan informasi mengenai perusahaan-perusahaan menjadi sangat penting. Oleh karenanya, BPS membangun suatu sistem kelola integrasi data bisnis yang diberi nama Integrated Business Register (IBR).
Kepala BPS, Suryamin, menilai dengan adanya sistem IBR ini dapat bermanfaat dalam persiapan menjelang MEA 2015, di mana setiap orang dapat mengakses data perusahaan atau unit usaha secara terintegrasi dengan data administratif di setiap kementerian, lembaga, dinas, maupun asosiasi bisnis.
"Dengan integrasi bisnis ini kan bisa terdeteksi kemampuan kita dalam menghasilkan dan mengembangkan kemampuan bisnis di dalam negeri. Bagaimana perusahaan dapat menghasilkan barang-barang tertentu. Kita juga bisa lihat ekspornya ke luar, komoditas apa saja itu bisa ketahuan," ujar Suryamin di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (25/9/2014).
Selain itu, dirinya menyatakan sebelum bersaing dengan negara lain, tentunya Indonesia harus mengerti peta bisnis yang ada di dalam negeri. Jangan sampai, ketika MEA terjadi, bangsa ini pasrah dengan gempuran sektor usaha dari luar karena adanya pasar bebas.
"Kita harus tahu peta bisnis kita seperti apa. Misalnya saja, dari sektor manufaktur, berapa jumlah perusahaan yang ada, kendaraan bermotor yang diproduksi, dan lain-lain," tutur Suryamin.
Dirinya menambahkan, ada jutaan perusahaan dari sepuluh sektor di Indonesia yang mesti diintegrasikan seperti misalnya sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor manufaktur, sektor jasa, serta sektor konsumsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id