"Masih perlu waktu untuk mengambil keputusan. Tapi situasinya arahnya udah mulai membaik. Ya jadi arahnya akan lebih membaik lagi," kata dia di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin, 14 Oktober 2019.
Dirinya menambahkan butuh waktu agar dicapai kesepakatan untuk menghentikan perang dagang antara AS dan Tiongkok. Kedua negara masih akan melakukan pertemuan, yang hasil pertemuannya diharapkan bisa meredam tensi perang dagang.
"Tapi itu enggak bisa dihentikan tiba-tiba. Pasti perlu waktu, enggak bisa tiba-tiba seperti mobil dimatikan mesinnya itu. Perang dagang itu ya perlahan, bertahap dia dihentikan," jelas dia.
Menurut Darmin, investor masih akan menunggu kelanjutan pertemuan AS-Tiongkok sebelum mengambil keputusan. Sementara di dalam negeri, pemerintah tengah mempersiapkan kebijakan yang diharapkan bisa memperbaiki iklim investasi ke depannya.
"Tapi di pihak lain, kita sendiri memang menyiapkan berbagai kebijakan utk kemudahan berusaha. Sehingga itu juga akan ikut nanti menjadi daya tarik investor masuk ke Indonesia," pungkasnya.
Pertemuan putaran terakhir konsultasi ekonomi dan perdagangan tingkat tinggi antara Tiongkok dan AS sebelumnya telah mengalami kemajuan besar. Kedua tim negosiasi telah melakukan diskusi yang jujur, efisien, dan konstruktif tentang masalah ekonomi dan perdagangan yang menjadi perhatian bersama.
Kedua belah pihak pun mencapai kemajuan substansial di beberapa bidang-bidang termasuk pertanian, perlindungan hak kekayaan intelektual, nilai tukar, jasa keuangan, perluasan kerja sama perdagangan, alih teknologi dan penyelesaian sengketa.
Selain itu, AS dan Tiongkok juga membahas pengaturan pertemuan masalah dagang di masa depan, dan sepakat untuk melakukan upaya bersama sehingga akhirnya mencapai kesepakatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News