"Memang seharusnya di RAPBN 2015 program Jokowi ada yang masuk sekitar 10%-15% agar bisa langsung berjalan diawal tahun," tukas Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dedy S Priatna ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (1/9/2014).
Dedy mengatakan, program yang paling mendesak untuk dimasukkan dalam pembahasan RAPBN 2015 nanti yakni mengenai pembangunan infrastruktur.
"Yang terutama sekali dibangun oleh Jokowi yaitu 2 ribu km proyek jalan baru dan tol laut. Perbaikan-perbaikan dari dermaga pelabuhan, selanjutnya tinggal pembelian kapal," ujarnya.
Meski demikian, lanjut Dedy anggarannya tidak bisa masuk seluruhnya di RAPBN 2015. Melainkan hanya sebagian saja dan harus menunggu pembahasan APBN Perubahan 2015.
"Anggarannya yang penting ada. Sebagian harusnya bisa masuk, kalau seluruhnya susah. Tidak ada jalan lain kecuali APBNP 2015 nanti. APBNP sesuai peraturan, dua bulan setelah tahun anggaran berjalan, yakni Februari atau Maret," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News