Menko Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, ada alasan tersendiri mengapa pemerintah terus menerus mengeluarkan paket kebijakan ekonomi, dan tidak berhenti sampai 1-2 jilid saja. Hal itu dilakukan agar rakyat tidak menganggap enteng upaya pemerintah dalam membenahi persoalan di perekonomian.
"Pada waktu diurut setiap minggu, kelihatannya pasar mulai percaya. Ini pemerintah serius," tegas Darmin, dalam Forum Diskusi Bersama Media, di Hotel Aryaduta Karawaci, Tangerang, Kamis (17/12/2015) malam.
Ia mengatakan, kepercayaan itu bisa terlihat dari membaiknya nilai tukar rupiah yang bergerak dari Rp14.800 per USD menjadi Rp13.000 per USD. Dalam hal ini, Darmin menilai, paket kebijakan merupakan instrumen paling signifikan sebagai penolong ekonomi yang tengah dilanda perlambatan. Walaupun kebanyakan dampak dari paket tersebut baru bisa dirasakan jangka panjang.
"Memang deregulasi efeknya jangka panjang. Tapi ada juga yang segera terasa, tapi bukan langsung ya. Maksudnya bisa dirasa semester I-2016. Misalnya konverter elpiji untuk nelayan, sehingga nantinya mereka tidak usah menggunakan solar lagi, cukup pakai gas untuk bahan bakar. Itu akan menurunkan biaya melaut mereka," jelas Darmin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News