"Ada potensi menaikkan suku bunga dalam waktu segera. Sangat bergantung dengan perekonomian global," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Jumat malam, 11 Mei 2018.
Meski demikian, bank sentral masih akan membahas rencana kenaikan suku bunga pertengahan pekan depan. Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan pada 16-17 Mei itu, BI akan mempertimbangkan banyak hal sebelum menaikkan suku bunga.
Dirinya menambahkan BI akan terus mengoptimalkan bauran kebijakan yang dimiliki. Bauran kebijakan itu di antaranya adalah kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
"Dalam beberapa waktu terakhir tantangan semakin besar. Nilai tukar rupiah berada dalam tekanan sebagai dampak menguatnya dolar terhadap semua mata uang asing. Ini diikuti dari suku bunga dan bunga obligasi (AS) yang naik," jelas dia.
Menurut Dody, BI tak bisa sendirian dalam memastikan pelemahan rupiah bisa diantisipasi dengan baik terutama dalam stabilitas sistem keuangan. Untuk itu, BI bekerja sama dengan tiga anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) lainnya.
"KSSK juga menegaskan situasi di sistem keuangan yang stabil dan terkendali. Efektivitas baruan kebijakan bermuara pada stabilitas perekonomian dan sistem keuangan. Ini tidak terlepas dari visi untuk menjadi lembaga bank sentral yang kredibel," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News