Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto : Medcom/Eko.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto : Medcom/Eko.

Lewat Transformasi Digital, Kemenkeu Hemat Belanja Rp612,45 Triliun

Eko Nordiansyah • 09 Juni 2022 16:41
Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan dampak efisiensi yang telah dilakukan oleh Kementerian Keuangan melalui berbagai langkah transformasi digital. Bahkan selama tiga tahun sejak 2020, Kemenkeu bisa menghemat Rp612,45 triliun.
 
Ia mengatakan pandemi covid-19 mempercepat pelaksanaan pola kerja baru di lingkungan Kemenkeu melalui implementasi New Way Of Working (NWOW). Selain itu pandemi juga menuntut pengelolaan anggaran sesuai prinsip value for money.
 
"Kami mencapai Rp612,45 miliar efisiensi belanja birokrasi untuk tahun anggaran 2020 sampai dengan 2022 karena kita mengadaptasi mengubah cara kerja ini, ini karena tadi new way of working dan pengendalian belanja birokrasi," kata dia dilansir dari laman resmi Kemenkeu, Kamis, 9 Juni 2022.

Selama pandemi, pertemuan atau rapat dilakukan secara daring dan penggunaan software yang kolaboratif, Kemenkeu dapat melakukan efisiensi hingga mencapai Rp161,7 miliar pada belanja untuk software, penggunaan media, dan efisiensi anggaran.
 
Implementasi aplikasi Naskah Dinas Elektronik (NADINE) di lingkungan Kemenkeu sejak 2020 berdampak sangat signifikan terhadap penurunan kebutuhan supplies, ATK, serta biaya pengiriman surat dinas/pos.
 
Selain itu, penggunaan aplikasi ini berdampak pada adanya efisiensi SDM/pegawai, sehingga SDM yang sebelumnya melakukan pekerjaan administrasi untuk pekerjaan yang lebih strategis. Dari sisi anggaran, efisiensinya sebesar Rp132,72 miliar.
 
"Konsolidasi belanja TIK di tingkat Kementerian Keuangan menghasilkan optimalisasi anggaran hingga mencapai mendekati Rp70 miliar," ungkapnya.
 
Adanya pandemi mendorong percepatan Implementasi ruang kerja masa depan  di Kementerian Keuangan, yang berupa Activity Based Work Place (ABW), satellite office, flexible working space (FWS), dan flexible working arrangement (FWA).
 
Pada awal implementasinya di tahun lalu, kebijakan ini berdampak positif terhadap efisiensi penggunaan ruang kerja serta penurunan kebutuhan sewa gedung kantor sebesar Rp14,35 miliar.
 
"Jadi ini semuanya based on database dari SDM di Kementerian Keuangan yang tersentralisasi di Sekretariat Jenderal untuk seluruh satker kita, dan ini menyebabkan efisiensi biaya pengelolaan belanja pegawai bahkan mencapai Rp9,46 miliar karena jumlah satker dan jumlah untuk mengurus pengajiannya itu menjadi sangat bisa diminimalisir," jelas dia.
 
Terakhir, Kemenkeu menerapkan kebijakan skala prioritas pengalokasian anggaran, khususnya belanja modal. Prioritas belanja modal lebih diarahkan pada pemenuhan TIK strategis, kontrak tahun jamak, serta belanja modal yang mendukung pelaksanaan tusi utama.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan