Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani mengatakan kenaikan alokasi anggaran ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam penanganan covid-19 di bidang kesehatan. Tambahan anggaran diharapkan bisa mencukupi kebutuhan yang sangat dinamis tahun ini.
"Dengan serangkaian kebutuhan kegiatan dan anggaran penanganan kesehatan, di awal 2021 pemerintah menambah kebutuhan anggaran yang signifikan dari awal Rp169 triliun menjadi kemungkinan bisa mencapai Rp254 triliun perhitungan kita di awal 2021 ini," kata dia dalam video conference di Jakarta, Kamis, 4 Februari 2021.
Sejak awal tahun, pemerintah telah mengantisipasi kebutuhan anggaran penanganan covid yang cukup dinamis. Paling tidak tembahan kebutuhan anggaran ini diharapkan bisa digunakan untuk menangani pasien dan mendukung ketersediaan peralatan untuk penanganan covid-19.
"Ini sepenuhnya menjadi prioritas pemerintah sehingga kemudian untuk mendukung penanganan ini kita melakukan refocusing dan relokasi belanja banyak kementerian/lembaga (K/L) sampai 86 K/L untuk mendukung pendanaan di bidang kesehatan," jelas dia.
Total anggaran kesehatan untuk 2021 ini sebelumnya sebesar Rp169,7 triliun setara 6,2 persen dari total belanja negara. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp60,5 triliun diantaranya akan digunakan untuk pengadaan vaksin dan penanganan covid-19 pada tahun ini.
"Anggaran kesehatan di dalamnya disampaikan, insentif nakes, santunan kematian, biaya vaksinasi nakes dan masyarakat, perawatan pasien, obat-obatan, biaya isolasi, 3T, dan pengadaan alkes. Ini satu kebutuhan pokok yang komplit, komprehensif didanai pemerintah berkolaborasi dengan pemda," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id