Kepala BPS Suhariyanto mengatakan terdapat sejumlah komoditas yang menyumbang surplus pada Desember 2020. Salah satu komoditas yang menyumbang surplus lumayan besar adalah lemak dan minyak hewan nabati yang tergolong di dalam HS15.
"Kemudian bahan bakar mineral HS27 dan satu lagi surplusnya berasal dari besi dan baja HS72," kata Suhariyanto, dalam video conference di Jakarta, Jumat, 15 Januari 2021.
Pada Desember 2020, ekspor mengalami pertumbuhan 8,39 persen dibandingkan USD15,26 miliar di November 2020. Sementara dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy), nilai ekspor tercatat naik 14,63 persen dari USD14,43 miliar.
"Kenaikan ekspor ini sangat menggembirakan, karena mengalami peningkatan sebesar 14,63 persen. Untuk month to month kenaikan ekspor pada Desember 2020 terjadi karena adanya peningkatan ekspor migas 33,66 persen dan nonmigas naik 7,06 persen," jelas dia.
Adapun untuk impor pada Desember 2020 tercatat mengalami kenaikan 14 persen dari USD12,66 miliar pada bulan sebelumnya. Sedangkan dibandingkan Desember 2019, impor Indonesia justru turun tipis yaitu 0,47 persen dari USD14,51 miliar.
"Untuk yoy, impor kita turun tipis 0,47 persen terjadi karena impor nonmigas masih tumbuh 4,71 persen tetapi penurunan negatif terjadi karena didorong oleh penurunan impor migas yang sebesar 30,54 persen," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id