Direktur Keuangan Negara dan Analisa Moneter Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Sidqy L.P Pangesti mengatakan, pelonggaran kebijakan moneter tersebut berdaya ungkit ekonomi cukup baik, apalagi saat ini indikator ekonomi domestik seperti inflasi dan juga belanja fiskal pemerintah terus bergerak positif.
"Ke depannya, peluang penurunan suku bunga acuan masih ada," kata dia, seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Kamis (21/1/2016).
Ia menilai penurunan 25 basis poin bunga acuan tersebut telah dinanti sekian lama oleh pengusaha dan investor. Dia melihat dosis penurunan itu sudah tepat, meski di beberapa waktu ke depan diperkirakan tekanan eksternal yang mereda dan perbaikan ekonomi domestik bisa mendorong BI untuk kembali memangkas suku bunganya secara bertahap hingga 75 basis poin.
"Indikasinya kita lihat, ternyata inflasi 2015 sangat rendah, jauh lebih baik dari asumsi BI dan pemerintah. Maka itu peluang pelonggaran ada," ujar dia.
Namun, dia memahami, bahwa penurunan suku bunga acuan ke depannya perlu membutuhkan proses yang baik dari reformasi struktural ekonomi yang juga mejadi tanggung jawab pemerintah.
"Maka itu, sejak rapat-rapat kemarin, kami selalu menekankan untuk percepat energi terbarukan dan juga perbaiki tata kelola niaga, agar tidak perlu terus impor," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id