"Dengan tingkat inflasi yang akan tetap bertahan di kisaran enam persen rata-rata per tahun, diperkirakan BI akan terus mempertahankan suku bunga acuannya," ujarnya di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (27/10/2015).
Dirinya menambahkan, sentimen pasar terhadap pelemahan rupiah juga masih akan berlanjut. Hal tersebut dipengaruhi oleh risiko pertumbuhan ekonomi nasional yang masih tinggi.
"Kondisi adanya risiko terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia ini juga merukapan salah satu faktor yang bisa terus melemahkan sentimen market terhadap rupiah," jelas dia.
Sementara untuk transaksi berjalan (Current Account Defisit/ CAD) Indonesia di 2016, Gundy memprediksi jika masih akan mengalami defisit. Pasalnya, kemungkinan external financing risk masih ada.
"Defisit CAD masih akan meningkat apabila terjadi penibgkatan investasi di Indonesia. Saat ini menurunnya CAD lebih disebabkan oleh menurunnya nilai impor, bukan dikarenakan terdapat peningkatan pada nilai ekspor," pungkas Gundy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id