Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dalam APBN 2018, pengendalian fiskal dicerminkan dari defisit APBN 2,19 persen terhadap produk atau secara nominal Rp325,9 triliun.
"Angka ini jauh lebih rendah dari estimasi defisit 2017 Rp397,2 triliun," kata Ani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 25 Oktober 2017.
Selain itu, defisit primer juga mengalami penurunan yang drastis dari Rp178 triliun tahun ini menjadi Rp87,3 triliun tahun depan.
"Hal ini menggambarkan tekad kuat pemerintah untuk terus mengelola APBN secara prudent, berkesinambungan dan tetap memberikan daya dorong ekonomi nasional," ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.
Adapun untuk defisit primer yang lebih kecil menunjukkan bahwa utang atau pinjaman yang dilakukan untuk digunakan dalam membayar utang yang jatuh tempo, atau dikenal dengan istilah gali lubang tutup lubang yang dianggap tak produktif semakin berkurang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id