"Ini mencerminkan program B20 berjalan," katanya di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat, 8 November 2019.
Airlangga menjelaskan perbaikan CAD seiring perbaikan pada neraca perdagangan. Tercatat penurunan defisit perdagangan migas USD2,2 miliar dari triwulan sebelumnya USD3 miliar.
Berdasarkan jenis komoditasnya, penurunan defisit neraca migas terutama disebabkan oleh menurunnya neraca minyak menjadi USD3,3 dari USD4 miliar pada kuartal II lalu. Kemudian surplus neraca gas meningkat USD1,2 miliar dari sebelumnya USD1,1 miliar.
"Neraca perdagangan kan ada perbaikan dari nonmigas naik, migas turun sedikit," ungkap dia.
Karena itu, pemerintah akan terus mendorong perluasan program B20 menjadi B30 tahun depan hingga sepenuhnya menggunakan CPO atau B100.
Di sisi lain, perbaikan defisit neraca transaksi berjalan juga didukung oleh penurunan defisit neraca pendapatan primer akibat lebih rendahnya repatriasi dividen dan pembayaran utang luar negeri.
"Ke depan salah satu prioritas kita akan merapikan untuk B30. Dan kita sedang buat roadmap B30, B40, B70 sampai B100 sehingga ini salah satu langkah quick win," pungkas dia.
Bank Indonesia (BI) sebelumnya mencatat, defisit transaksi berjalan pada kuartal III 2019 mencapai USD7,7 miliar atau 2,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), membaik dibanding kuartal sebelumnya USD8,5 miliar atau 3,22 persen terhadap PDB. Meski demikian, neraca pembayaran masih tercatat defisit sebesar USD46 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News