Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, nota kesepahaman itu bertepatan dengan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo keempat negara besar Eropa seperti di Jerman, Inggris, Belgia, dan Belanda. Ada sebanyak 11 penandatanganan nota kesepahaman yang mencakup bidang energi, telekomunikasi, produk konsumer, agribisnis, serta industri.
"Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama Presiden RI ke Eropa sehingga menjadi capaian yang sangat penting bagi hubungan antara Indonesia dan Uni Eropa untuk mendorong peningkatan hubungan secara ekonomi," kata Rosan, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani menambahkan, Uni Eropa merupakan mitra dagang Indonesia yang sangat penting, begitu pun sebaliknya. "Uni Eropa merupakan salah satu ekonomi terbesar dunia sedangkan Indonesia adalah ekonomi terbesar ASEAN yang mewakili 40 persen GDP dan populasinya," tuturnya.
Uni Eropa, lanjut dia, juga merupakan salah satu tujuan ekspor terbesar Indonesia serta sumber terbesar kedua Foreign Direct Investment (FDI) nasional. Karenanya, masih banyak potensi yang dapat dikembangkan guna meningkatkan hubungan bilateral perdagangan dan investasi di antara kedua pihak.
Terkait hal tersebut, Kadin Indonesia menyambut baik kemajuan yang telah dicapai dalam pembicaraan awal Indonesia-EU COmprehensive Partnership Agreement (Indonesia-EU CEPA). Melihat tantangan ekonomi dunia saat ini, penguatan hubungan bisnis dan ekonomi di antara kedua pihak melalui Indonesia-EU CEPA akan menjadi langkah kebijakan penting.
"Kadin Indonesia akan terus bekerja bersama dengan pemerintah untuk memastikan bahwa Indonesia-EU CEPA akan didasari oleh prinsip perdagangan yang adil di mana nanti perjanjian ini akan mencakup isu akses pasar mengenai tarif dan non-tariff barriers dalam perdagangan barang, jasa dan investasi," pungkas Shinta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News