Dalam pengantarnya ketika mengumumkan RUU APBN 2022 beserta nota keuangan, Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi 2022 diperkirakan berada pada kisaran 5 sampai 5,5 persen. Hal ini ditanggapi oleh Hendri.
"Menurut saya 2022 peluang pertumbuhan ekonomi kita bisa lebih besar dari 5,5%. Angka 6% sangat bisa sepertinya," ujarnya.
Penilaian ini ia layangkan dengan mempertimbangkan angka defisit anggaran pemerintah yang ditargetkan mencapai 4,85%. Artinya, masih banyak dana yang bisa dialokasikan untuk pertumbuhan ekonomi.
"Untuk 2022, belanja pemerintah masih akan menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi dan kebangkitan ekonomi indonesia," imbuhnya. (Mentari Puspadini)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News