Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah menilai resesi di berbagai negara tinggal menunggu waktu karena sudah berlangsung sejak awal tahun. Hal tersebut tak lepas dari dampak pandemi covid-19.
"Memang negara-negara tertentu yang sangat bergantung kepada ekspor akan terseret lebih dalam karena selain terjadi wabah di domestik, ekspornya juga turun karena penurunan ekonomi global," kata Piter kepada Medcom.id di Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2020.
Piter menambahkan Indonesia kemungkinan mengalami resesi karena kontraksi ekonomi pada kuartal II dan diperkirakan berlanjut di kuartal berikutnya. Meski begitu, resesi ekonomi Indonesia tidak akan sedalam negara-negara maju.
"Kontraksi ekonomi yang kita alami diyakini tidak akan sedalam negara-negara maju. Sekali lagi, karakteristik negara kita yang lebih bergantung kepada konsumsi ketimbang ekspor menyebabkan kontraksi ekonomi menjadi lebih mild karena konsumsi. Walaupun mengalami kontraksi tidak akan sampai terlalu dalam," jelas dia.
Ia menambahkan resesi di negara maju tidak akan memperparah perlambatan ekonomi Indonesia. Hanya saja dampak resesi tersebut akan berdampak kepada kinerja ekspor.
"Dampak resesi di berbagai negara termasuk AS sudah kita rasakan dimana ekspor kita sudah menurun. Tidak akan berdampak lebih besar lagi. Perekonomian kita sudah terkontraksi, khususnya oleh karena wabah yang menyebabkan konsumsi dan investasi kita menurun," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News