"Di 2021, realisasi investasi sektor industri mencapai Rp117,5 triliun. Angka ini meningkat 90,7 persen dibandingkan dengan 2019 lalu. Kita tidak lagi mengekspor bahan baku, sudah terjadi hilirisasi," kata Bahlil, dalam Morning Talk with the Minister of Investment, dilansir dari Antara, Jumat, 11 Februari 2022.
Bahlil mengatakan hilirisasi sejalan dengan arah kebijakan Indonesia untuk memprioritaskan pengelolaan sumber daya alam. "Pemerintah mendorong investasi berkualitas yang kuncinya adalah adanya penciptaan nilai tambah melalui hilirisasi," katanya.
Presiden Joko Widodo, lanjut Bahlil, memerintahkan untuk membangun investasi yang inklusif dan berkualitas dengan tiga cara. Pertama, yaitu melalui pemerataan pertumbuhan investasi yang tidak hanya terfokus pada pulau Jawa saja.
Kedua, setiap investor yang masuk diwajibkan berkolaborasi dengan pengusaha nasional di daerah dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Ketiga, perlunya memangkas proses perizinan investasi di Indonesia.
Terkait dengan kemudahan perizinan investasi, Bahlil menjelaskan bahwa saat ini pelaku usaha dapat dengan mudah mengurus izin investasinya melalui sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko, yang diatur langsung dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU CK).
Meski sistem OSS masih akan terus disempurnakan, ia berjanji investor akan dilayani dan dibantu. "Kalau ada masalah, tolong datang ke kami. Kami akan bantu. Prinsipnya, biarkan izin dan insentif kami urus, selama Bapak dan Ibu memenuhi syarat yang ada. Bapak dan Ibu tolong bawa modal, teknologi, dan sebagian pasarnya," pungkas Bahlil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News