Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan gas dan rem dilakukan untuk menciptakan keseimbangan. Apalagi dalam beberapa bulan terakhir mobilitas masyarakat juga mulai meningkat.
"Kadang-kadang kita gas, kadang-kadang kita rem. Kenapa? karena kita menyadari bahwa saat ini kita juga sedang mengalami peningkatan jumlah kasus dari covid-19 setiap harinya," katanya dalam webinar di Jakarta, Kamis, 17 Juni 2021.
Pemerintah, lanjut Febrio, akan selalu waspada dan hati-hati dalam menjaga keseimbangan tersebut. Terlebih saat ini ekonomi sudah mulai menunjukan arah pembalikan (rebound) dibandingkan tahun lalu.
"Kita selalu menjaga angka imbang atau kalibrasi yang pas kapan antara kita rem sedikit dan seterusnya. Tapi terlepas dari risiko yang ada yang selalu harus kita jaga dan siasati secara hati-hati kita melihat ada tingkat rebound yang sangat baik," ungkapnya.
Ia menambahkan,prediksi ekonomi untuk tahun ini sudah menunjukan perkembangan cukup baik. Beberapa indikator mulai membaik dibandingkan 2020, seperti indeks keyakinan konsumen, penjualan ritel, hingga penjualan otomotif yang meningkat.
Selain itu, dari sisi produksi pemerintah juga melihat adanya optimisme dari dunia usaha yang lebih tinggi. Hal ini ditunjukan dengan angka Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang mencapai level 55,3 pada Mei 2021.
"Kemudian konsumsi listrik oleh bisnis dan juga oleh industri juga sudah semakin meningkat apabila dibandingkan tahun lalu. Namun kalau misal kita lihat kegiatan-kegiatan bangunan, konsumsi semen itu juga menunjukan peningkatan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News