Anggota Komisi XI DPR RI, M. Misbakhun mengomentari hasil survei Center Strategic for International Studies (CSIS) beberapa waktu lalu yang menilai kondisi ekonomi di bawah pemerintahan Jokowi-JK anjlok.
Padahal, menurut Misbakhun, Komisi XI DPR RI menilai saat ini masih dalam situasi yang sangat bagus. Sebab pertumbuhan ekonomi kuartal III masih di angka 4,85 persen, lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal II yang 4,67 persen.
"Pertumbuhan ekonomi 4,85 persen itu terbaik nomor 5 di dunia setelah India 7,4 persen, China 6,8 persen, Vietnam 6,1 persen, dan Filipina 5,7 persen," kata Misbakhun, dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Dia menambahkan, Pemerintah juga berhasil menekan angka inflasi hingga masih 2,8 persen pada periode Januari-September 2015. Sehingga, lanjut dia, harus menjadi catatan bahwa semua dilakukan di tengah peninggalan peninggalan situasi ekonomi yang tanpa fundamental baik oleh rezim lama.
Misbakhun menilai, situasi itu ditambah dengan keadaan ekonomi global yang melambat dan memiliki ketidakpastian yang tinggi. Pasalnya, hal tersebut ternyata masih bisa ditangani dengan baik oleh Tim Ekonomi Presiden Jokowi.
"Ketahanan dan daya tahan fiskal bisa dikelola dengan baik melalui program pembangunan yang pro rakyat. Ruang fiskal yang lebar diciptakan untuk memperkuat belanja modal pemerintah membangun infrastruktur untuk mempertahankan pertumbuhan dan lapangan pekerjaan," jelas Misbakhun.
Seperti diketahui, survei CSIS menunjukkan masih banyak publik yang tidak puas dengan kinerja Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam satu tahun terakhir. Ketidakpuasan paling besar terjadi pada bidang ekonomi.
Survei tersebut memaparkan, sebanyak 69,1 persen menyatakan tidak puas. Hanya 30 persen publik yang puas dengan kinerja di bidang ekonomi. Pelemahan ekonomi yang terjadi dalam satu tahun pemerintahan, ditengarai sebagai penyebabnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News