"Sejak 1 Januari sampai minggu kedua April tercatat sudah Rp81 triliun capital inflow yang masuk ke kita, atau lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp60 triliun," kata Gubernur BI Agus Martowardojo, di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 13 April 2017.
Dirinya menambahkan, kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang baik menjadi alasan derasnya modal asing yang masuk. Momentum perbaikan ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dengan tekanan inflasi yang lebih rendah.
Sementara itu, gejolak yang datang dari Amerika Serikat (AS) sudah diantisipasi dengan baik oleh Indonesia. Terbukti dengan perbaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang mengalami apresiasi di tengah melemahan sejumlah mata uang asing di dunia.
"Di 2015, year on year rupiah menguat 2,3 persen. Padahal saat Presiden Amerika Serikat terpilih, pasar global goyang dan banyak yang terdepresiasi besar-besaran, tapi Indonesia menguat 2,3 persen. Di 2017 Indonesia bisa menguat rupiahnya di kisaran satu persen," jelas dia.
.jpg)
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowadojo (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Agus mengingatkan agar Indonesia tetap waspada terhadap gejolak yang datang dari AS. Meski di sisi lain, reformasi untuk mendorong ekonomi harus tetap dilakukan agar target yang telah ditetapkan bisa tercapai.
"Di 2017 Amerika Serikat berencana mengurangi stimulus keuangannya, tapi dengan Maret lalu mereka menaikkan suku bunga, Indonesia tetap dalam kondisi yang sehat. Tapi memang kita tetap harus waspada," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News