Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) Zulkifli Hasan. (FOTO: MI/Panca)
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) Zulkifli Hasan. (FOTO: MI/Panca)

Sidang Tahunan MPR-RI

Zulkifli: 3 Tantangan Ekonomi Perlu Dapat Terobosan dari Pemerintah

Annisa ayu artanti • 16 Agustus 2018 09:55
Jakarta: Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) Zulkifli Hasan menyebutkan ada tiga tantangan perekonomian nasional yang membutuhkan terobosan kebijakan dari pemerintah.
 
Tiga tantangan tersebut adalah kesenjangan ekonomi, stabilitas, dan defisit transaksi berjalan, serta pengelolaan utang.
 
Ia mengatakan, kesenjangan ekonomi masih sangat terlihat di Indonesia meskipun pemerintah telah mencatat penurunan gini ratio dari sekitar 0,41 menjadi 0,39.

Menurutnya capaian ini masih harus menjadi perhatian dari pemerintah. Pemerintah perlu menjaga harga-harga barang kebutuhan rumah tangga agar daya beli mereka tidak tergerus.
 
"Yang sangat perlu diperhatikan adalah golongan miskin dan hampir miskin masih sangat besar jumlahnya. Golongan ini sangat rentan terhadap perubahan harga," kata Zulkifli dalam pidato sidang tahunan MPR, di komplek parlementer, Senayan, Jakarta, Kamis, 16 Agustus 2018.
 
Kedua, masalah stabilitas dan defisit transaksi berjalan. Ia menjelaskan, pemberdayaan ekonomi kecil dan mikro perlu terus dikembangkan, di antaranya melalui fasilitas kredit, fasilitas produksi dan pasar, termasuk bantuan pemasaran dan teknologi agar mereka tumbuh dan berkembang.
 
"Kesempatan berusaha dari kebijakan perluasan pembangunan infrastruktur harus didistribusikan secara luas ke daerah melalui usaha swasta besar, menengah, dan kecil," jelas dia.
 
Ketiga, masalah pengelolaan utang. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengimbau negara harus menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah krisis sejak dini.
 
"Ini menjadi penting dalam kerangka menjaga ketahanan ekonomi," imbuh dia.
 
Pemerintah, kata Zulkifli, perlu melakukan pengetatan prediksi-prediksi perekonomian secara cermat, terukur, dan akuntabel, di antaranya mengenai nilai tukar rupiah dalam perekonomian global, penguatan-penguatan di sektor industri, pembatasan arus impor, serta peningkatan daya saing komoditas dan peningkatan daya ekspor kita.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan