"Kami melihat pertumbuhan kredit perbankan akan membaik dan mencapai 7,5 persen pada akhir tahun," kata Direktur Treasury Bank Mandiri Panji Irawan dalam media gathering dengan tema 'Perkembangan Ekonomi Global dan Indonesia 2Q22', Rabu, 22 Juni 2022.
Ia menjelaskan sektor perbankan terus mengalami perbaikan dengan pulihnya permintaan domestik seiring menurunnya kasus dan membaiknya penanganan pandemi.
Pertumbuhan kredit terus terakselerasi dan tumbuh positif. Pada April, pertumbuhan kredit mencapai 9,1 persen year on year (yoy). Secara year-to-date, pertumbuhan kredit perbankan nasional telah mencapai 3,8 persen.
Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) perbankan juga tercatat terus tumbuh tinggi, sebesar 10,1 persen yoy pada April 2022. Tingginya pertumbuhan DPK mendorong terjaganya likuiditas perbankan. Namun, rasio loan to deposit (LDR) masih rendah pada level 80 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya. Rasio LDR terlihat meningkat sejalan akselerasi pertumbuhan kredit.
"Ke depan, sektor perbankan akan menghadapi tantangan normalisasi kebijakan, terutama dengan adanya kenaikan rasio GWM yang berpotensi mengurangi likuiditas secara bertahap. Namun, kami tetap optimistis intermediasi perbankan akan terus membaik, sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional," jelasnya.
Dalam tiga bulan pertama 2022, Bank Mandiri berhasil menangkap momentum pertumbuhan ekonomi dan mencatat kinerja positif. Seiring dengan ekonomi yang membaik, Bank Mandiri mencetak laba bersih konsolidasi sepanjang kuartal I-2022 sebesar Rp10 triliun atau tumbuh 70 persen secara tahunan.
Kinerja bisnis yang baik tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan kredit yang secara konsolidasi tumbuh sebesar 8,93 persen yoy mencapai Rp 1.072,9 triliun pada kuartal I-2022. Pertumbuhan kredit ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri yang sebesar 6,67 persen yoy. Pertumbuhan kredit tersebut juga selaras dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri yang menembus Rp1.269 triliun atau tumbuh 7,42 persen yoy.
Rasio CASA terhadap total funding juga tercatat mencapai 75 persen, jauh di atas rata-rata industri perbankan. Realisasi ini mendorong pertumbuhan aset Bank Mandiri di akhir kuartal pertama tahun 2022 menjadi Rp1.734,1 triliun. Tumbuh sebesar 9,47 persen secara tahunan.
"Kami cukup optimistis kinerja Bank Mandiri akan terus membaik di 2022, didorong oleh perbaikan ekonomi nasional yang terus berlanjut dan juga perbaikan kinerja industri perbankan secara keseluruhan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News