"Hal ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia menjadi pusat ekonomi digital dunia, khususnya untuk wilayah Asia dan Asia Tenggara," ujar Bamsoet, sapaannya, dalam keterangan resmi, Rabu, 16 Februari 2022.
Selain itu, lanjutnya, kehadiran bursa kripto di Indonesia dapat menarik investor muda hingga investor luar negeri untuk melakukan transaksi kripto di dalam negeri. "Ini sekaligus memaksimalkan potensi yang bisa didapatkan negara dari sektor perpajakan," jelas Bamsoet.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menyebutkan saat ini sudah ada 11 perusahan dan empat perusahaan baru pedagang aset kripto yang terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag.
Beberapa di antaranya adalah Indodax, Tokocrypto, Zipmex, Idex, Pintu, Luno, dan Koinku. Adapun pelanggan aset kripto yang terdaftar di Indonesia sudah mencapai 11,2 juta. Angka ini melesat jauh jika dibandingkan pada 2020 yang hanya di bawah lima juta orang.
"Sepanjang 2021, transaksi aset kripto sudah mencapai Rp859,4 triliun atau rata-rata per hari mencapai Rp2,3 triliun. Angka ini naik signifikan dari periode 2020 sebesar Rp65 triliun," pungkas Jerry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News