Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Rupiah Menguat di Tengah Keputusan Suku Bunga Acuan BI yang Masih Rendah

Husen Miftahudin • 10 Februari 2022 16:45
Jakarta: Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menguat di tengah keputusan Bank Indonesia (BI) yang masih mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate di level 3,50 untuk periode Februari 2022.
 
"Dalam perdagangan sore ini, rupiah ditutup menguat 16 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 25 poin di level Rp14.342 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.358 per USD," ungkap Analis Pasar Uang Ibrahim Assuaibi, dalam analisis hariannya, Kamis, 10 Februari 2022.

 
Sementara dari faktor global, Ibrahim melihat investor saat ini tengah menunggu data inflasi Amerika Serikat (AS) terbaru, yang dapat menawarkan petunjuk lebih lanjut tentang rencana kapan Federal Reserve melakukan pengetatan kebijakan moneternya. Data tersebut mencakup indeks harga konsumen yang akan dirilis hari ini.

Menurutnya, pedagang berjangka dana The Fed sudah memperkirakan lebih dari lima kenaikan suku bunga 25 basis poin pada Desember 2022, dengan peluang 27 persen dimana kenaikan pertama terjadi pada Maret 2022 sehingga suku bunga menjadi 50 basis poin (BPS).
 
Namun, The Fed harus bergerak lebih cepat untuk menghapus akomodasi dan menjinakkan inflasi yang jauh di atas target. Meskipun diharapkan untuk tidak menaikkan setengah poin pada Maret 2022.
 
Sementara itu, ketegangan geopolitik di Eropa Timur terus berlanjut ketika Rusia meningkatkan kemampuan militernya di sepanjang perbatasan dengan Ukraina dan Belarusia.

 
Di sisi lain terdapat kabar baik terkait dengan laporan dari US Centers for Disease Control and Preventions (CDC) yang menyebut virus covid-19 varian Omicron tidak menyebabkan dampak separah varian delta.
 
Menurut laporan tersebut, tingkat perawatan di ICU saat gelombang serangan Omicron di AS saat ini sekitar 29 persen lebih rendah ketimbang saat gelombang serangan varian Delta dengan tingkat perawatan di ICU lebih rendah 26 persen.
 
"Saat ini omicron adalah varian paling dominan di AS, menggeser Delta. Varian dominan itu kini sudah lebih jinak, dan ancaman terhadap nyawa lebih kecil," papar Ibrahim.
 
Adapun mengutip data Bloomberg pada penutupan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap USD menguat ke level Rp14.342 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 16 poin atau setara 0,11 persen dari posisi Rp14.358 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah juga berada di zona hijau pada posisi Rp14.347 per USD. Rupiah menguat 14,5 poin atau setara 0,10 persen dari Rp14.362 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.

 
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), rupiah diperdagangkan di level Rp14.344 per USD atau naik 22 poin dari nilai tukar rupiah pada perdagangan hari sebelumnya sebesar Rp14.366 per USD.
 
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp14.320 per USD hingga Rp14.370 per USD," pungkas Ibrahim.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan