Peneliti ekonomi syariah Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Fauziah Rizki Yuniarti mengatakan, dengan menambah modal itu BSI akan memiliki bisnis yang lebih luas. Emiten bank dengan kode BRIS ini juga akan lebih mudah mendapatkan dana murah.
“Nah dampaknya ke konsumen, karena dana murah banyak dia (BSI) bisa bikin produk pembiayaan lebih murah. Konsumen diuntungkan kalau bank jadi buku IV,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin, 22 Agustus 2022.
Baca juga: Bank Syariah Indonesia akan Rights Issue Kuartal IV-2022 |
Fauziah menilai potensi bisnis BSI juga masih sangat luas. Salah satunya minimnya masyarakat Indonesia yang belum memiliki rekening bank. Ceruk pasar tersebut sangat besar dan belum dioptimalkan oleh bank-bank yang ada saat ini.
Secara terpisah, Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan kemungkinan dana hasil rights issue tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi unit usaha syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Sebelumnya, rencana BSI mengakuisisi BTN Syariah mencuat seiring dengan pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir pada awal tahun ini. Erick berharap UUS BTN akan memperkuat posisi sekaligus memperbesar kapasitas BSI.
Konsolidasi ini merupakan visi pemerintah untuk terus mendorong penguatan ekonomi dan perbankan syariah melalui BSI. Dengan demikian BSI dapat memperbesar dan memperkuat posisinya dalam hal kapitalisasi pasar.
BSI pun saat ini tengah menunggu untuk mengubah status dari anak usaha BUMN menjadi bank BUMN. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BSI pada Mei 2022, seluruh pemegang saham telah sepakat pemerintah Indonesia memiliki saham Seri A Dwiwarna di perseroan.
Sebelum Saham Seri A Dwiwarna masuk, pemegang saham BSI adalah Bank Mandiri sebanyak 50,83 persen, BNI 24,85 persen, BRI 17,25 persen, dan publik 7,08 persen.
“BRIS belum ketahuan jumlah dananya berapa. Kemungkinan ini akan dipakai untuk mengakuisisi UUS BTN,” kata Suria.
Adapun dalam keterbukaan informasi yang diterbitkan perseroan, BSI berencana untuk menggunakan seluruh dana yang diterimanya dari PMHMETD I, setelah dikurangi dengan biaya-biaya dan pengeluaran-pengeluaran terkait emisi saham baru, untuk penyaluran pembiayaan dalam mendukung pertumbuhan bisnis perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News