Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat di perdagangan hari ini. Investor tengah mencermati rilis data penjualan retail yang segera dirilis hari ini.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan secara teknikal IHSG memang terindikasikan akan menguat. Candlestick membentuk higher high dan higher low mengindikasikan potensi penguatan.
IHSG akan bergerak di rentang level support 7.028-7.057 dan resistance 7.107-7.128. Sementara jika dilihat dari sisi sentimen yang datang, pergerakan IHSG, didorong musim rilis laporan kinerja emiten semester I-2022 serta data penjualan retail.
"IHSG diprediksi menguat," ucapnya dalam riset harian, Selasa, 9 Agustus 2022.
Di sisi lain, jika merujuk bursa global yakni bursa Amerika Serikat justru ditutup bercampur. Indeks Dow Jones ditutup menguat 0,09 persen, Nasdaq ditutup terkoreksi tipis 0,1 persen, dan S&P 500 melemah 0,12 persen.
Wall Street ditutup dengan pergerakan yang minim setelah pekerjaan Amerika Serikat (AS) dirilis pekan lalu. Data tersebut memperkuat ekspektasi Federal Reserve akan menindak inflasi.
Sedangkan posisi investor sekarang menunggu data harga konsumen yang dirilis pada hari Rabu untuk mengukur apakah The Fed mungkin sedikit mengurangi pertarungan inflasi dan memberikan pijakan yang lebih baik bagi ekonomi untuk tumbuh.
"Data CPI akan membantu untuk mengonfirmasi apakah upaya pengetatan The Fed telah berhasil dalam mulai menjinakkan inflasi atau jika pengetatan The Fed lanjutan diperlukan," pungkasnya.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan secara teknikal IHSG memang terindikasikan akan menguat. Candlestick membentuk higher high dan higher low mengindikasikan potensi penguatan.
IHSG akan bergerak di rentang level support 7.028-7.057 dan resistance 7.107-7.128. Sementara jika dilihat dari sisi sentimen yang datang, pergerakan IHSG, didorong musim rilis laporan kinerja emiten semester I-2022 serta data penjualan retail.
"IHSG diprediksi menguat," ucapnya dalam riset harian, Selasa, 9 Agustus 2022.
Di sisi lain, jika merujuk bursa global yakni bursa Amerika Serikat justru ditutup bercampur. Indeks Dow Jones ditutup menguat 0,09 persen, Nasdaq ditutup terkoreksi tipis 0,1 persen, dan S&P 500 melemah 0,12 persen.
Wall Street ditutup dengan pergerakan yang minim setelah pekerjaan Amerika Serikat (AS) dirilis pekan lalu. Data tersebut memperkuat ekspektasi Federal Reserve akan menindak inflasi.
Sedangkan posisi investor sekarang menunggu data harga konsumen yang dirilis pada hari Rabu untuk mengukur apakah The Fed mungkin sedikit mengurangi pertarungan inflasi dan memberikan pijakan yang lebih baik bagi ekonomi untuk tumbuh.
"Data CPI akan membantu untuk mengonfirmasi apakah upaya pengetatan The Fed telah berhasil dalam mulai menjinakkan inflasi atau jika pengetatan The Fed lanjutan diperlukan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News