Ilustrasi. Foto: MI
Ilustrasi. Foto: MI

Tertopang Data Inflasi dan PMI Manufaktur, Ini Rekomendasi Saham Cuan Pekan ini

Annisa ayu artanti • 28 November 2022 11:50
Jakarta: Sejumlah saham direkomendasikan untuk trading di pekan ini, disaat data inflasi dan PMI manufaktur akan segera dirilis. 
 
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Rifqi Satria Dinandra menjelaskan pekan lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,4 persen dengan pelemahan terdalam di sektor teknologi sebesar minus 6,6 persen dan penguatan terbesar di sektor energi 2,6 persen
 
Menurutnya, dihadapkan pada market seperti saat ini, pilihan saham-saham untuk trading pekan ini wajib hukumnya memperhatikan sektor-sektor yang benar-benar potensial cuan
 
Untuk pekan ini ada dua sentimen yang perlu dicermati, yakni rilis data inflasi November dan PMI Manufaktur. Terkait inflasi, menurut konsensus inflasi November akan kembali turun ke 5,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau lebih rendah dari bulan lalu 5,71 persen. Tren penurunan inflasi memberi ruang bagi BI untuk tidak agresif dalam menaikkan suku bunga. 
 
Baca juga: Kenaikan Harga Telur Ayam dan Tomat Kerek Inflasi di Minggu Keempat November 
 
"Sementara itu, inflasi inti diperkirakan akan kembali naik ke level 3,39 persen yoy. Jika inflasi inti masih naik dan berada di level target BI maka akan menjadi sentimen positif bagi IHSG," jelasnya dalam keterangan resminya, Senin, 28 November 2022.
 
Sementara untuk sentimen PMI Manufaktur, ia menuturkan, PMI Manufaktur memang sempat turun pada Oktober lalu, namun sejatinya masih ekspansif dalam 14 bulan terakhir.
 
"Menurut saya, bulan November bisa jadi positif karena kita sudah mau Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Biasanya, pergerakan dari sektor manufaktur dan jasa cenderung ekspansif menjelang hari besar ini dan ini menjadi sentimen positif bagi IHSG," ucapnya.
 
Di sisi lain, Rilis FOMC Minutes (notula rapat The Fed) pekan lalu memberikan informasi penting yang bisa menjadi sentimen positif untuk market, The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih kecil dari biasanya.
 
Dalam empat pertemuan terakhir The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 bps. Sekarang ini diperkirakan akan lebih kecil bisa 50 bps.
 
"Notulen rapat menunjukkan Bank Sentral AS sudah melihat adanya kemajuan dari kebijakan moneter untuk menekan angka inflasi di AS. Jadi, pada rapat berikutnya kenaikan suku bunga diperkirakan tidak akan sebesar 75 bps lagi. Ini tentu menjadi sentimen positif bagi bursa global termasuk Indonesia," katanya
 
Oleh karena itu ia pun lantas merekomendasikan sembilan saham unggulan pada empat sektor yang layak buy dan diperdagangkan hingga 2 Desember 2022 yaitu IDX Finance dengan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
 
Lalu untuk IDX Industry yaitu PT United Tractors Tbk dan (UNTR) PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Kemudian di sektor IDX Property yaitu PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dab PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Selanjutnya di sektor IDX Energy yaitu saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan