Foto: Grafis Medcom.id
Foto: Grafis Medcom.id

Bank Sahabat Sampoerna Bukukan Penyaluran Kredit Rp8,2 Triliun

Ade Hapsari Lestarini • 23 April 2021 20:46
Jakarta: PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) secara keseluruhan telah membukukan penyaluran kredit sebesar Rp8,2 triliun pada akhir 2020. Angka ini meningkat 4,2 persen (yoy) dari penyaluran tahun sebelumnya sebesar Rp7,8 triliun. Sedangkan total laba bersih pada akhir 2020 sebesar Rp46,9 miliar, meningkat dibandingkan laba tahun sebelumnya sebesar Rp18,5 miliar.
 
Perseroan pun tetap mempertahankan kinerja yang solid di masa pandemi ditopang oleh layanan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pada akhir 2020, tidak kurang dari 16 ribu UMKM menerima pinjaman dari Bank Sampoerna.
 
Sejalan dengan peningkatan laba, Bank Sampoerna juga mencatat kenaikan aset per 31 Desember 2020 sekitar 7,9 persen (yoy) menjadi sebesar Rp12,4 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp11,5 triliun. Kenaikan total aset tersebut ditopang oleh penyaluran kredit ke segmen UMKM sebesar Rp4,2 triliun, kredit korporasi sebesar Rp1,6 triliun, serta kredit konsumer sebesar Rp2,4 triliun.

Sementara itu, total DPK hingga 31 Desember 2020 mencapai Rp10,4 triliun atau naik 7,6 persen (yoy) dari DPK tahun sebelumnya sebesar Rp9,7 trilun. Tantangan yang terjadi di 2020 antara lain terefleksikan dalam pendapatan usaha yang tercatat mengalami sedikit penurunan sebesar 1,7 persen (yoy) menjadi Rp690,1 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp701,7 miliar.
 
Tantangan pandemi covid-19 yang masih berlangsung membuat Bank Sampoerna mengalokasikan dana pencadangan sebesar 124,1 persen dari kredit bermasalah pada 2020. Rasio dana pencadangan terhadap kredit bermasalah ini naik 55,5 persen dari rasio yang sama pada akhir 2019 sebesar 68,6 persen.
 
Sementara kualitas kredit tetap terkendali dengan rasio kredit bermasalah bruto (gross NPL) pada tingkat 2,8 persen atau turun dari tahun sebelumnya pada tingkat 4,3 persen. Kondisi dan kinerja keuangan perseroan yang kuat juga tercermin dalam rasio kecukupan modal (CAR) yang berada di level 19,1 persen dan LDR di tingkat 78,4 persen.
 
"Dengan kinerja yang tetap solid di tahun lalu, Bank Sampoerna optimistis terus melanjutkan komitmen dalam membantu pertumbuhan bisnis UMKM sebagai salah satu sektor yang tangguh berhadapan dengan tantangan ekonomi yang belum menentu saat ini," ujar Direktur Utama Bank Sampoerna Ali Rukmijah, dalam keterangan resminya, Jumat, 23 April 2021.
 
Ali menambahkan, perseroan juga telah menyesuaikan ketentuan PSAK 71 sejak awal tahun lalu dengan posisi modal inti saat ini sebesar Rp1,5 triliun. Ali juga meyakinkan bahwa pemegang saham telah berkomitmen untuk meningkatkan modal inti ini, dengan atau tanpa mengundang investor baru, menjadi Rp2 triliun pada akhir tahun ini, sesuai dengan ketentuan modal minimum yang dipersyaratkan.
 
Selain itu pertumbuhan transaksi digital Bank Sampoerna juga menunjukkan tren yang sangat baik. Meski tidak terlepas dari dampak penurunan aktivitas ekonomi secara keseluruhan di 2020, jumlah transaksi digital terus bertumbuh hingga akhir 2020 mencapai hampir 12 juta transaksi.
 
CFO Bank Sampoerna Henky Suryaputra menambahkan perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan transformasi digital yang telah dijalankan. Di samping layanan internet banking, mobile banking, digital lending melalui PDaja.com, perusahaan juga berkolaborasi dengan berbagai fintech P2P lending, seperti Mekaar untuk pemberdayaan UMKM, khususnya perempuan, serta mendukung perluasan implementasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan