LPS. Foto: MI.
LPS. Foto: MI.

LPS Ajak Generasi Muda Semakin Melek Keuangan

Arif Wicaksono • 21 September 2023 12:43
Jakarta: Literasi indonesia terhadap sektor finansial yang masih rendah menjadi persoalan besar untuk melawan investasi bodong. Masyarakat sudah mulai melek produk keuangan walaupun masih sedikit yang memahami kegunaan dari produk keuangan tersebut.
 
baca juga: LPS: Rp4.214 Triliun Simpanan Bank Tak Dijamin

Sekretaris Lembaga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Dimas Yuliharto mengatakan bahwa dari survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) literasi keuangan hanya mencapai 48 persen. Angkanya terpaut jauh dari inklusi keuangan sebesar 85 persen. Gap sebesar 37 persen menandakan banyak orang tak mengetahui produk investasi dengan baik.
 
"37 persen orang gunakan uang untuk investasi tapi ga ngerti makanya banyak investasi bodong. Hal-hal ini yang kita sampaikan literasi keuangan sangat penting. Tentunya belajar mengenai investasi keuangan yang baik, produk dan risikonya, deposito yang dikeluarkan bank oke, banknya benar nggak, ada nggak?" jelas dia ketika dikonfirmasi, Kamis, 21 September 2023.
 
Dia mengatakan deposito pun memiliki risiko selama diatas bunga jaminan LPS. LPS tidak menjamin bunga deposito sebesar lima persen untuk perbankan yang kerap memberi bunga secara besar-besaran di tengah persaingan dana murah.

"Bank umum misalnya bunganya berapa? Kalau di atas lima persen setahun jangan karena enggak dijamin LPS," tegas dia.

Nasabah suka tergoda iming-iming cashback

Dia mengatakan nasabah kerap tergoda dengan iming-iming cashback dengan bunga 4,25 persen. Cashback sebesar Rp5 juta menjadi cara marketing untuk memberikan kepastian kepada nasabah. Padahal setelah ditelusuri uang Rp5 juta dimasukan ke dalam komponen bunga kepada nasabah sehingga bunga yang diterima setahun menjadi 4,4 persen.
 
"Padahal kalau lebih dari itu ya enggak dijamin LPS," tegas dia.
 
Kegelisahan ini yang membuat Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kembali menggelar Festival CreAtive LPS 2023, yaitu ajang kompetisi video pendek dan poster iklan layanan masyarakat yang bertujuan untuk menggali kreativitas positif dalam menyampaikan pesan edukatif tentang keuangan di kalangan masyarakat Indonesia.
 
“Kita ingin mengajak generasi muda dalam mengekspresikan ide-ide kreatif tentang isu-isu keuangan. Dan melalui festival ini, LPS ingin mengajak masyarakat untuk lebih cermat dalam menyaring informasi keuangan, dan yang paling penting, menunjukkan kepada masyarakat bahwa LPS ada di tengah masyarakat dan selalu siap menjamin simpanan mereka,” ujar Dimas Yuliharto.
 
Dimas lantas menjelaskan, disinformasi atau informasi yang tidak jelas mengenai isu keuangan, turut berpengaruh terhadap tingkat pemahaman yang masih rendah di masyarakat, terutama tentang inklusi dan literasi keuangan.
 
“Oleh karena itu, LPS berkomitmen untuk terus mendukung berbagai upaya yang bertujuan meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat, antara lain dengan menggelar Festival CreAtive 2023,” jelasnya.
 
Sineas dan penulis terkemuka Fajar Nugros yang ditunjuk sebagai salah satu juri di kompetisi ini mengatakan, kreativitas adalah salah satu hal yang dapat dimanfaatkan untuk mentransformasikan pesan-pesan seputar keuangan. Melalui ajang kreatif yang dapat diikuti secara GRATIS ini, generasi muda diajak untuk membuat karya berupa video pendek atau poster iklan layanan masyarakat, baik berupa himbauan, ajakan, testimoni, ataupun tutorial.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan