Mengutip data Bloomberg, Senin, 22 April 2024, rupiah hingga pukul 09.32 WIB berada di level Rp16.215 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik 45 poin atau setara 0,28 persen dari Rp16.250 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.209 per USD, naik 40 poin atau setara 0,25 persen dari Rp16.249 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah dinilai akan menguat.
"Untuk perdagangan Senin, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.210 per USD hingga Rp16.300 per USD," ungkap Ibrahim.
Baca juga: Deg-degan Terjun Terus, Sri Mulyani Bocorkan Jurus Ampuh Biar Rupiah Kuat Lawan Dolar AS |
BI mati-matian jaga stabilitas rupiah
Bank Indonesia (BI) memastikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tetap terjaga, di tengah dampak konflik geopolitik antara Iran-Israel. Terbaru, Israel meluncurkan rudal sebagai serangan balasan terhadap Iran pada Jumat, 19 April 2024, dini hari.
BI menegaskan ekonomi Indonesia termasuk salah satu negara emerging market (EMEs) yang kuat dalam menghadapi dampak rambatan global akibat ketidakpastian penurunan Fed Fund Rate (FFR) dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Hal ini ditopang oleh kebijakan moneter dan fiskal yang prudent dan terkoordinasi erat. Untuk memperkuat ketahanan eksternal dimaksud, komitmen kuat Bank Indonesia untuk stabilisasi nilai tukar menjadi bagian penting.
"Demikian pula pengelolaan aliran portfolio asing yang ramah pasar, termasuk operas? moneter yang pro-market dan terintegrasi dengan pendalaman pasar uang, mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," ucap Ibrahim menjelaskan.
Untuk mengantisipasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, BI akan melakukan sejumlah langkah antisipatif di antaranya, yakni menjaga kestabilan rupiah melalui menjaga keseimbangan supply-demand valas di market melalui triple intervention khususnya di spot dan DNDF (Domestic Non Deliverable Forward).
Kemudian, BI akan meningkatkan daya tarik aset rupiah untuk mendorong capital inflow, seperti melalui daya tarik Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan hedging cost, serta melakukan koordinasi dan komunikasi dengan stakeholder terkait.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News