Tradisi ini dikenal sebagai "angpau" (??) dalam bahasa Mandarin, yang berarti "amplop merah".
Angpau adalah amplop merah yang berisi uang yang diberikan sebagai hadiah pada Tahun Baru Imlek.
Tradisi ini melambangkan keberuntungan dan kemakmuran dalam budaya Tionghoa.
Sejarah angpau
Tradisi angpau sudah ada sejak berabad-abad lalu di Tiongkok. Awalnya, angpau berisi koin emas atau perak yang diberikan kepada anak-anak dan orang yang belum menikah untuk mengusir roh jahat.Seiring waktu, koin digantikan dengan uang kertas dan angpau menjadi simbol keberuntungan dan harapan baik untuk tahun baru.
Tradisi bagi-bagi angpau tidak hanya dilakukan di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara lain dengan populasi Tionghoa yang besar, seperti Tiongkok, Taiwan, Singapura, dan Malaysia.
Baca juga: Imlek Sudah Dekat, Sebaiknya Duit Angpao Digunakan untuk Hal Ini |
Makna bagi-bagi angpau:
- Memberikan keberuntungan dan kebahagiaan: Angpau dipercaya membawa keberuntungan dan kebahagiaan bagi penerimanya, terutama bagi anak-anak dan orang yang belum menikah.
- Menandakan rezeki dan kemakmuran: Warna merah pada amplop melambangkan keberuntungan dan kemakmuran dalam budaya Tionghoa.
- Membagikan kebahagiaan: Tradisi ini merupakan simbol kepedulian dan berbagi kebahagiaan dengan orang lain.
Siapa yang memberikan dan menerima angpau?
Orang yang sudah menikah dan memiliki kemapanan: Biasanya, orang tua, kakek-nenek, paman-bibi, dan kerabat yang sudah menikah memberikan angpau kepada anak-anak, keponakan, dan orang yang belum menikah.Anak-anak dan orang yang belum menikah: Mereka menerima angpau dari orang yang lebih tua dan dihormati.
Intinya, bagi-bagi angpau merupakan tradisi yang penuh makna dan simbol dalam perayaan Imlek.
Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai kepedulian, berbagi kebahagiaan, dan harapan untuk keberuntungan dan kemakmuran di tahun baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News