Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

IHSG Diramal Menguat, Meski Bergerak Acak Pagi Ini

Annisa ayu artanti • 27 Maret 2024 09:59
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau berfluktuasi pada perdagangan Rabu pagi.
 
Berdasarkan data RTI, Rabu, 27 Maret 2024, IHSG dibuka melemah pada level 7.365,11. Kemudian pada pukul 09.20 WIB IHSG melemah tipis 0,2 poin ke level 7.365,45.
 
Selama 20 menit perdagangan IHSG bergerak fluktuatif, sempat bergerak menguat dan mencapai level tertinggi sementara 7.375,4. Lalu sempat juga merosot ke level terendah sementara 7.358,32.

Sebanyak 2,55 miliar saham telah diperdagangkan pada pagi ini dengan nilai total transaksi mencapai Rp1,35 triliun.
 
Terpantau sebanyak 213 saham emiten menguat pada perdagangan pagi ini. Sementara itu 184 saham melemah dan 193 saham lainnya masih stagnan.
 
Baca juga: IHSG Ditutup Melemah Gegara Investor Nantikan Data Inflasi AS

Pasar wait and see

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan, IHSG diperkirakan bergerak menguat di tengah pelaku pasar bersikap ‘wait and see’ terhadap Personal Consumption Expenditures Price Index (PCE Price Index) atau data inflasi Amerika Serikat (AS).
 
“IHSG hari ini (27/03) diprediksi bergerak mixed dan menguat dalam range 7.320 sampai 7.415,” ujar Ratih dilansir Antara, Rabu, 27 Maret 2024.
 
Dari dalam negeri, IHSG terkoreksi sejalan dengan melemahnya nilai tukar rupiah sebesar 2,09 persen year to date (ytd) di level Rp15.797 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa, 26 Maret 2024 berdasarkan kurs Jisdor.
 
Penurunan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh kenaikan indeks dolar AS terhadap mata uang utama lainnya dan melemahnya kinerja neraca dagang Indonesia.
 
Namun demikian, stabilisasi nilai tukar rupiah telah dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) dengan intervensi pasar valuta asing (valas), seperti transaksi spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) dan Surat Berharga Negara (SBN).
 
Selain itu, juga operasi moneter dengan optimalisasi Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUBVI).
 
Sementara itu, dari mancanegara, jembatan Francis Scott Key di Baltimore AS runtuh pada Selasa, 26 Maret 2024 yang berpotensi menimbulkan gangguan aktivitas ekspor dan impor di pelabuhan Baltimore sebagai pelabuhan terbesar ke-11 di AS yang didominasi oleh sektor otomotif.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan