IHSG. Foto : Medcom.
IHSG. Foto : Medcom.

Sektor Barang Konsumen Nonprimer Dorong Laju IHSG Naik 0,90%

Antara • 04 Juni 2024 17:33
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor barang konsumen nonprimer.
 
baca juga:  IHSG Diramal Menguat, Setelah Dibuka Naik 0,69%

IHSG ditutup menguat 63,12 poin atau 0,90 persen ke posisi 7.099,31. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,51 poin atau 0,85 persen ke posisi 895,79.
 
"Sektor manufaktur memang sedang mengalami pukulan keras dari kenaikan suku bunga, yang dimaksudkan untuk mengendalikan inflasi," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia, dilansir Antara, Selasa, 4 Juni 2024.
 
Sub-Indeks Manufacturing New Orders turun ke level 45.4, atau terendah dalam setahun terakhir dari level 49,1 pada April 2024 dan jauh di bawah estimasi pasar sebesar 49,4, sedangkan Sub-Indeks Manufacturing Prices Paid turun ke level 57,0 dari sebelumnya level 60,9, atau berada di bawah ekspektasi pasar sebesar 60,0.

Selain itu, data Construction Spending memperlihatkan belanja konstruksi di Amerika Serikat (AS) turun 0,1 persen month to month (mtm) pada April 2024, menyusul penurunan sebesar 0.2 persen (mtm) pada bulan sebelumnya dan bertolak belakang dengan ekspektasi pasar yang naik 0,2 persen.
 
Dari pasar obligasi, imbal hasil (yield) juga bergerak turun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun anjlok sekitar 11 basis poin (bps) menjadi 4,40 persen, atau terendah dalam dua pekan.
 
Sementara itu, yield US Treasury Note bertenor 2 Tahun turun hampir 8 bps menjadi 4.81 persen karena investor memperdebatkan arah pergerakan suku bunga.
 
Para pelaku pasar melihat 59 persen peluang bank sentral AS The Fed akan mulai memangkas suku bunga acuan pada September 2024, atau naik dari 53 persen sebelum rilis data ISM Manufacturing Index.

7 sektor naik

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang konsumen non primer sebesar 1,23 persen, diikuti sektor properti dan sektor infrastruktur yang naik masing-masing sebesar 1,04 persen dan 1,01 persen.
 
Sedangkan empat sektor terkoreksi yaitu sektor energi turun paling dalam minus 1,39 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor industri yang masing-masing minus 1,05 persen dan minus 0,57 persen.
 
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.072.737 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,42 miliar lembar saham senilai Rp12,34 triliun. Sebanyak 291 saham naik, 273 saham menurun, dan 214 tidak bergerak nilainya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan