Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

UOB Jadi Bank Singapura Pertama Pelaksana Transaksi Mata Uang Yuan-Rupiah

Angga Bratadharma • 10 September 2021 13:50
Singapura: UOB mengumumkan bahwa anak perusahaannya yakni UOB Tiongkok dan UOB Indonesia menjadi bank yang ditunjuk untuk melaksanakan transaksi mata uang atau yang dikenal dengan Appointed Cross Currency Dealer (ACCD) untuk mata uang yuan (Tiongkok) dan mata uang rupiah (Indonesia) (CNY/IDR).
 
Hal ini menjadikan UOB sebagai bank di Singapura pertama yang menyandang status sebagai bank ACCD untuk mata uang CNY/IDR di Tiongkok dan Indonesia. UOB Tiongkok juga merupakan satu-satunya bank yang berkantor pusat di Singapura yang disetujui oleh People's Bank of China (PBC) menjadi direct market maker untuk mata uang CNY/IDR.
 
ACCD bertujuan membantu penyelesaian transaksi internasional untuk barang dan jasa serta investasi langsung dalam mata uang lokal di Tiongkok dan Indonesia. Hal ini menjadi bagian dari kerangka kerja sama penggunaan mata uang lokal (LCS) antara PBOC dan Bank Indonesia untuk memfasilitasi perdagangan bilateral dan arus investasi yang lebih besar antar kedua negara.

Dengan lisensi ACCD, UOB Tiongkok dan UOB Indonesia dapat membuka akun dengan mata uang CNY dan IDR di dalam negeri dan menawarkan pertukaran lintas mata uang (cross-currency exchange), pembiayaan, pertukaran (swap), dan forwards dalam pasangan mata uang ini untuk nasabah korporasi dan institusi di kedua negara.
 
Solusi CNY/IDR ini akan memungkinkan nasabah UOB di Tiongkok dan Indonesia untuk memiliki akses langsung terhadap penukaran mata uang CNY/IDR dalam negeri serta likuiditas untuk mengurangi risiko transaksi perdagangan dan investasi.
 
Deputy Chairman and Chief Executive Officer UOB Wee Ee Cheong mengatakan melalui jaringan yang kuat di seluruh ASEAN dan Tiongkok, UOB telah menghadirkan solusi progresif dalam upaya mendukung pertumbuhan nasabah serta menghubungkan bisnis di seluruh kawasan.
 
"Dengan memfasilitasi penggunaan mata uang lokal untuk operasional regional nasabah, kami juga akan membantu memperkuat integrasi dan kerja sama keuangan antar kawasan dan diharapkan dapat mendorong arus perdagangan dan investasi yang lebih besar di sepanjang koridor Tiongkok-ASEAN," tuturnya, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 10 September 2021.
 
Pada 2020, volume perdagangan antara Tiongkok dan Indonesia mencapai USD78,4 miliar. Sementara impor Tiongkok dari Indonesia tumbuh sebesar 9,5 persen. Pada tahun yang sama, investasi asing langsung Tiongkok ke Indonesia melonjak 86,5 persen menjadi hampir USD2 miliar.
 
UOB Tiongkok dan UOB Indonesia mengajukan permohonan lisensi ACCD menyusul meningkatnya permintaan akan layanan mata uang lintas negara yang efisien dari perusahaan-perusahaan di kawasan regional. Selain itu, UOB China sebagai direct market maker dari CNY/IDR dapat menawarkan penawaran dua arah dari CNY terhadap IDR di pasar FX antar bank.
 
"Dan nasabah dapat memperoleh kurs FX yang lebih kompetitif untuk efisiensi biaya yang lebih baik," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan