Mengutip data Bloomberg, Selasa, 10 Januari 2023, nilai tukar rupiah terhadap USD berada di level Rp15.585 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 17,5 poin atau setara 0,11 persen dari posisi Rp15.567 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Adapun rentang gerak rupiah berada di kisaran Rp15.572 per USD hingga Rp15.589 per USD. Sementara year to date (ytd) return terpantau sebesar 0,08 persen.
Sementara data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp15.584 per USD. Rupiah terpantau melemah 14 poin atau setara 0,08 persen dari Rp15.570 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS melemah lantaran lebih banyak pendinginan di pasar pekerjaan AS. Para pelaku pasar keuangan khawatir pasar pekerjaan yang kuat akan menjaga inflasi, dan mendorong ekspektasi Federal Reserve memiliki dorongan yang lebih rendah untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
"Fokus sekarang tepat pada data inflasi indeks harga konsumen AS. Pembacaan diharapkan menunjukkan inflasi mereda lebih lanjut pada Desember, dan kemungkinan akan menjamin langkah Fed yang kurang hawkish. Namun, mengingat tren inflasi masih jauh di atas kisaran target Fed, bank sentral baru-baru ini memperingatkan bahwa mereka dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama," terangnya.
| Baca juga: Dolar AS Keok Usai Fed Diramal Tak Bersemangat Naikkan Suku Bunga |
Di sisi lain, Tiongkok telah membuka perbatasannya untuk perjalanan internasional. Langkah tersebut menandai poros terbesar negara itu dari kebijakan nol-covid yang ketat, yang menghancurkan pertumbuhan ekonomi selama tiga tahun terakhir.
Tetapi para pedagang masih mempertahankan sikap hati-hati atas Tiongkok, mengingat negara itu sedang menghadapi wabah covid-19 terburuknya setelah melonggarkan sebagian besar tindakan anti-covid pada Desember.
"Analis telah memperingatkan bahwa ini berpotensi menunda pemulihan ekonomi, dan menyebabkan volatilitas jangka pendek di pasar. Pembacaan ekonomi baru-baru ini dari Tiongkok melukiskan gambaran muram bagi negara tersebut," jelas Ibrahim.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id