Penyelenggaraan Festival Rupiah Berdaulat Bank Indonesia (FERBI) oleh Bank Indonesia. Foto: dok Bank Indonesia.
Penyelenggaraan Festival Rupiah Berdaulat Bank Indonesia (FERBI) oleh Bank Indonesia. Foto: dok Bank Indonesia.

BI: Rupiah Jadi Alat Pemersatu Bangsa

M Ilham Ramadhan • 19 Agustus 2022 14:47
Jakarta: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membuka kegiatan Festival Rupiah Berdaulat Bank Indonesia (FERBI) secara daring. Acara itu diadakan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia.
 
FERBI diselenggarakan di GOR Basket Indoor, Gelora Bung Karno, Jakarta. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari pada 19-22 Agustus 2022 itu bertujuan untuk meningkatkan literasi masyarakat tentang rupiah dalam sejarah bangsa.
 
Dalam gelaran itu akan diadakan pameran rupiah talkshow, hingga layanan penukaran uang lama dengan uang kertas rupiah tahun emisi (TE) 2022 yang baru dirilis kemarin.

"BI menyelenggarakan FERBI supaya kita sebagai bangsa semakin cinta, bangga, dan paham dengan NKRI melalui rupiah. Rupiah bukan sekadar alat pembayaran, di dalamnya penuh dengan perjuangan sebagai simbol perjuangan NKRI," ujar Perry, Jumat, 19 Agustus 2022.
 
Penyelenggaraan FERBI juga diharapkan mampu memupuk optimisme, semangat kebangsaan, dan memperkuat kedaulatan negara melalui rupiah. Pasalnya, rupiah merupakan instrumen penting yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran, tapi juga menunjukkan eksistensi kedaulatan negara.
 
Selain meresmikan FERBI, Bank Indonesia turut merilis buku khazanah rupiah. Buku yang terbagi menjadi empat seri itu diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan pengetahuan mengenai perkembangan dan peranan rupiah sedari Indonesia belum merdeka hingga saat ini.
 
Dalam rangkaian acara tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah Muhammad Cholil Nafis menyatakan rupiah sebagai alat tukar yang sah di Indonesia merupakan alat pemersatu bangsa. Untuk itu, keberadaannya perlu dijaga dan dihormati lantaran peranannya amat penting dalam menjalankan stabilitas.
 
"Rupiah itu menjadi penyatu bagi kita semua. Karena di rupiah ini ada nama-nama pahlawan. Negara besar itu adalah negara yang menghargai pahlawannya," kata Cholil.
 
Baca juga: Ini Alasan BI Rilis Uang Rupiah Tahun Emisi 2022

 
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua PGLI Pusat Nus Reimas. Setiap insan di Tanah Air, tanpa memandang suku, agama, dan ras kerap kali disatukan oleh kehadiran rupiah. Pasalnya, mata uang nasional itu dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
 
"Rupiah ini merupakan alat pemersatu, semua memerlukan rupiah, tidak semua orang di Indonesia perlu tuhan, tapi semua orang perlu rupiah, jadi perlu realistis. Kita semua memerlukan itu dan kita harus tetap menjaganya," jelasnya.
 
Sedangkan cendekiawan sekaligus Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyampaikan, tiap desain yang ada di dalam uang kertas rupiah telah merepresentasikan keragaman dan persatuan Indonesia. Nusantara yang berdiri dari perbedaan juga diwakili dalam secarik kertas rupiah.
 
"Uang itu tidak memiliki agama, karena itu tidak ada uang Hindu, Budha, Kristen, Islam, tapi itu uang Republik Indonesia. Uang ini mempersatukan walau kita punya kondisi fisik berbeda. Karena itu kita harus cinta rupiah, tapi tidak boleh cinta karena rupiah," jelasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan