"Kalau tembus, maka akan menguji level resisten ketiga di USD1.950 per troy ons dan level resisten keempat di USD2.075 per troy ons," ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Selasa, 18 Mei 2021.
Ibrahim kemudian membeberkan sejumlah data fundamental yang mendukung kenaikan emas global. Pertama, berasal dari prediksi kebijakan moneter yang akan ditempuh bank sentral global yang diperkirakan akan tetap longgar atau dovish.
Selain itu, karena tingginya tingkat inflasi akibat stimulus tak terbatas yang dikeluarkan oleh banyak negara guna meredam dampak pandemi covid-19 terhadap perekonomian nasional negara-negara di dunia.
Menurutnya, pemulihan ekonomi yang dilakukan di banyak negara juga terasa semu lantaran tidak ada prediksi kapan berakhirnya pandemi. Apalagi varian baru covid-19 terus menyebar di Asia, terutama India.
"Terakhir geopolitik di Timur Tengah, yaitu perang antara Israel dan Palestina yang sampai saat ini masih berlangsung dan Israel mendapatkan persenjataan secara terang-terangan dari pemerintah Amerika Serikat (AS)," jelas Ibrahim.
Di dalam negeri, harga emas milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mengalami kenaikan. Harga emas milik Antam pada perdagangan Selasa, 18 Mei 2021 naik cukup signifikan.
Mengutip laman Logam Mulia Antam, harga emas naik Rp10 ribu per gram ke level Rp947 ribu per gram. Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) emas di level Rp857 ribu per gram atau naik Rp15 ribu per gram.
Pembelian emas dengan ukuran 10 gram yang dijual di Gedung Antam, harganya setara dengan Rp8,9 juta. Untuk pembelian emas dengan ukuran 25 gram, harganya setara dengan Rp22,2 juta.
Sedangkan pembelian emas dengan ukuran 50 gram, harganya dibanderol Rp44,4 juta. Untuk pembelian emas dengan ukuran 100 gram, harganya setara dengan Rp88,9 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News