"Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk mendukung pemulihan ekonomi," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam siaran persnya, Selasa, 16 November 2021.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2021 mencapai USD5,73 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar USD4,37 miliar.
Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia terus mencatat nilai positif sejak Mei 2020. Neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari-Oktober 2021 secara keseluruhan mencatat surplus USD30,81 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama 2020 sebesar USD16,93 miliar.
Surplus neraca perdagangan tersebut dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat. Pada Oktober 2021, surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar USD6,61 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada September 2021 sebesar USD5,31 miliar.
Ekspor nonmigas pada Oktober 2021 tercatat sebesar USD21,00 miliar, meningkat dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya sebesar USD19,67 miliar. Sedangkan ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti bahan bakar mineral termasuk batu bara dan CPO, serta produk manufaktur, seperti besi dan baja, tercatat meningkat.
"Ditinjau dari negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang tetap tinggi seiring dengan pemulihan permintaan global," tuturnya.
Sementara itu, impor nonmigas tetap kuat pada seluruh komponen, sejalan dengan perbaikan ekonomi domestik yang berlanjut. Adapun, defisit neraca perdagangan migas menurun dari USD0,93 miliar pada September 2021 menjadi USD0,87 miliar pada Oktober 2021, dipengaruhi oleh peningkatan kinerja ekspor migas terutama minyak mentah dan gas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id