"Kami optimistis bisa mencapai modal inti Rp2 triliun sesuai ketentuan yang telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB dan saat ini sudah mencapai Rp1,9 triliun," kata Alex Riwu Kaho, dikutip dari Antara, Selasa, 19 Oktober 2021.
Ia mengatakan, Bank NTT akan bekerja keras untuk pemenuhan modal inti Bank NTT mencapai Rp3 triliun pada 2023.
"Kami optimistis pada akhir 2021 modal inti Bank NTT sudah bisa mencapai Rp2 triliun," tutur Alex Riwu Kaho.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang berlangsung pada Senin, 18 Oktober 2021 digelar secara offline dan online dihadiri Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat selaku pemegang saham pengendali para pemegang saham, serta Komisaris dan Direksi Bank NTT. Menurut dia, dalam RUPS Luar Biasa itu membahas lima agenda utama di antaranya perubahan nomenklatur direksi yang disesuaikan dengan POJK nomor 12 tahun 2021.
Pergantian nomenklatur Direktur Pemasaran Dana berubah menjadi Direktur Dana dan Treasury, Direktur Umum menjadi Direktur Teknologi Informasi dan Operasional, Direktur Pemasaran Kredit menjadi Direktur Kredit.
Alex Riwu Kaho menambahkan perubahan nomenklatur ini juga menyebabkan Direktur Pemasaran Dana Bank NTT hasil fit and proper test tidak jadi dilantik dan Direktur Umum Yohanis Landu Praing digeser untuk mengisi jabatan tersebut.
Dalam RUPSLB beberapa pemerintah kabupaten sebagai pemegang saham pada Bank NTT sepakat untuk menambah penyertaan modal saham pada Bank NTT mencapai Rp47 miliar.
Direktur Kepatuhan Bank NTT Hilarius Minggu menambahkan beberapa kabupaten yang sudah menetapkan Perda penyertaan modal kepada Bank NTT adalah Kabupaten Kupang, Belu, Malaka, Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Lembata, Alor, Sabu Raijua, Kota Kupang, dan Rote Ndao.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News