Direktur Utama BNBR Anindya Novyan Bakrie mengatakan setelah melakukan penguatan internal dan melakukan efisiensi di segala lini, akhirnya perusahaan mencatatkan keuntungan.
"BNBR berhasil membukukan profit di 2019 sebanyak Rp850 miliar, buat kami ini sangat signifikan. Karena sudah lama kita tidak membukukan profit," kata Anindya dalam video konferensi, di Jakarta, Senin, 30 Maret 2020.
Anindya menjelaskan, dalam upaya mencetak laba BNBR telah melakukan banyak hal. Salah satunya adalah menyelesaikan restrukturisasi-restrukturisasi utang perusahaan. Ia menyebut sudah menyelesaikan restrukturisasi sebanyak 75 persen. Sementara sisanya sedang dalam pembicaraan.
"Dua sampai tiga tahun terakhir kita fokus kita restrukturisasi. 75 persen sudah tuntas. 25 persen bisa tuntas karena sudah ada percakapan yang cukup matang," ungkapnya.
Beberapa tahun belakangan ini BNBR juga menjalankan program cost reduction dan efisiensi besar-besaran di tingkat operasional anak-anak usaha.
"Secara bertahap, kinerja BNBR berhasil kita perbaiki dan tingkatkan. Beban utang secara konsisten terus berkurang dan nilai aset meningkat," jelasnya.
Sementara dari pendapatan, Anindya mengatakan, perusahaan mencatat pendapatan yang flat di 2019. Merujuk laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan, pendapatan 2019 lebih rendah dari capaian 2018.
Pada 2018 BNBR tercatat pendapatan Rp3,34 triliun, sedangkan pada 2019 hanya Rp3,23 triliun. Penurunan capaian pendapatan tersebut dikarenakan masa transisi kabinet baru Joko Widodo. Saat itu perusahaan masih menunggu-nunggu proyek-proyek yang bakal digarap pemerintah.
Lebih lanjut, dalam laporan keuangan perseroan juga menunjukan penurunan pos-pos beban. Beban keuangan dan bunga Perseroan memang berkurang dari Rp350 miliar pada 2018 menjadi tinggal Rp.175 miliar pada 2019.
"Inilah salah satu hasil restrukturisasi utang Perseroan beberapa tahu terakhir," ucapnya.
Namun Anindya menambahkan, meski perusahaan sudah mencatatkan keuntungan perusahaan belum bisa memberikan dividen kepada pemegang saham. Rencananya penggunaan laba tersebut akan diputar kembali ke bisnis-bisnis lainnya.
"Kemungkinan besar kita harus menunda pembagian dividen 2019," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id