Menghadapi dampak covid-19, bank-bank pelat merah atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) diharapkan memberikan pinjaman kepada IKM dalam bentuk soft loan (pinjaman lunak) dengan term of payment yang panjang. Foto: AFP
Menghadapi dampak covid-19, bank-bank pelat merah atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) diharapkan memberikan pinjaman kepada IKM dalam bentuk soft loan (pinjaman lunak) dengan term of payment yang panjang. Foto: AFP

Bank Himbara Diharap Beri Pinjaman Lunak ke IKM

Husen Miftahudin • 12 April 2020 16:15
Jakarta: Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pelemahan perekonomian imbas penyebaran virus korona (covid-19) akan berdampak serius terhadap sektor industri, utamanya sektor industri kecil menengah (IKM). Para pelaku IKM tak dapat melakukan kegiatan usaha sehingga sulit bagi mereka untuk memenuhi kewajiban.
 
Oleh karena itu Agus meminta agar bank-bank pelat merah yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) memberikan pinjaman kepada IKM dalam bentuk soft loan (pinjaman lunak) dengan term of payment yang lebih panjang. Pinjaman itu ditujukan untuk pemenuhan hak-hak pekerja di sektor IKM.
 
Adapun anggota Himbara saat ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk atau BTN.

"Melalui soft loan, diharapkan Tunjangan Hari Raya (THR) pekerja di sektor IKM dapat dibayar tepat waktu," harap Agus dalam keterangan tertulis yang dikutip Medcom.id, Minggu, 12 April 2020.
 
Memang, pengembangan IKM menjadi sektor utama yang harus terus didorong untuk dikembangkan di tengah pandemi covid-19. Berbagai langkah pun disiapkan pemerintah agar sektor IKM dapat menjalankan usahanya sehingga bisa memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.
 
Selain meminta bantuan bank-bank Himbara, Agus juga mengupayakan dengan merelokasi sejumlah anggaran di seluruh satuan kerja yang ditujukan untuk IKM. Pemerintah juga memberikan stimulus dengan anggaran sebanyak Rp150 triliun dari dana pemulihan ekonomi dan menganggarkan Rp6,1 triliun untuk disalurkan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR).
 
"Sehingga ketika nantinya wabah covid-19 ini sudah berakhir, IKM akan jadi sektor industri yang dapat rebound dengan lebih cepat," ungkap Agus.
 
Menperin mengapresiasi pelaku IKM yang sudah melakukan berbagai langkah untuk tetap bertahan di tengah kondisi perekonomian yang sulit seperti saat ini. Bahkan, beberapa IKM telah melakukan penyesuaian usaha atau repurposing.
 
Sebelumnya Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih menyampaikan bantuan yang diharapkan dari pemerintah untuk sektor IKM adalah relaksasi kredit, bantuan untuk membayar gaji pegawai, akses bahan baku dengan harga rasional, serta ketegasan kebijakan pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19.
 
"Bunga yang ada di pinjaman lunak ini akan lebih rendah dari bunga KUR (Kredit Usaha Rakyat)," ungkap Gati pada keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, 4 April 2020.
 
Kemenperin mulai meminimalisasi dampak tersebut dengan mengandeng startup untuk membantu memasarkan produk-produk IKM, seperti Tokopedia, Shopee, Blibli, dan Bukalapak. "Kemenperin akan bekerja sama dengan industri bahan baku dalam negeri supaya mereka memproduksi dan menyalurkan ke IKM," tutup Gati.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan