"Untuk investor pemula saya pikir mereka harus memastikan terlebih dahulu mereka bertransaksi di pedagang fisik aset kripto yang terpercaya dan sudah terdaftar di Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi), salah satunya yaitu Indodax," ujar Oscar dalam siaran persnya, Jumat, 7 Januari 2022.
Menurutnya, investor juga tidak bisa asal trading dan membeli aset kripto. Perlu memahami bagaimana fundamental kripto, karena memahami aset kripto secara fundamental tidak sulit.
Dia bilang, para investor pemula harus mau belajar terlebih dahulu mengenai investasi aset kripto sebelum terjun langsung agar tidak salah langkah. Di Indodax sendiri, disediakan platform edukasi gratis soal kripto dan blockchain, yaitu Indodax.Academy dan media sosial indodax.
"Apabila para member sudah mulai mau berinvestasi namun masih ragu-ragu akan membeli aset kripto yang mana, beli saja bitcoin dan ethereum, karena dua kripto tersebut memiliki market cap terbesar dan teknologinya jauh lebih matang daripada kripto lainnya," papar Oscar.
Oscar juga menekankan kepada para investor pemula agar selalu menggunakan uang dingin ketika akan bertransaksi aset kripto. Pasalnya, aset kripto memiliki volatilitas yang tinggi, sehingga harus dipahami naik turunnya harga kripto itu wajar dan terjadi sangat cepat.
"Dengan menggunakan uang dingin atau uang yang tidak akan dipakai dalam jangka waktu sebulan, hal tersebut harusnya tidak menjadi masalah," ucapnya.
Kemudian, jika sudah rutin berinvestasi, jangan lupa untuk rutin memeriksa wallet, menerapkan kata sandi yang aman dan tidak mudah ditebak siapapun, serta tidak mudah percaya akan mendapat keuntungan yang sangat banyak dan berkali lipat.
"Jangan juga mengklik link yang tidak jelas asal usulnya, karena bisa saja link tersebut adalah link phising," tegas Oscar.
Target 6,5 juta member
Di sisi lain, Oscar optimistis di 2022 ini member Indodax dapat mencapai 6,5 juta. Jumlah tersebut tumbuh 35 persen dari total member yang hingga akhir 2021 mencapai 4,8 juta member.Indodax saat ini menjadi pionir marketplace kripto lokal di Indonesia, karena mendominasi pasar dari sisi jumlah member. Berdasarkan data dari Bappebti per Oktober 2021, jumlah investor aset kripto di Indonesia mencapai 9,5 juta investor.
"Ini merupakan pencapaian Indodax mengingat pada akhir 2020, jumlah member Indodax hanya mencapai 2,3 juta member. Dengan data tersebut, dapat kita lihat performa Indodax sebagai marketplace aset kripto sangat baik dengan kenaikan total member sebesar 100 persen lebih," tutur dia.
Oscar juga optimistis kenaikan member ini karena aset kripto seperti bitcoin dan beberapa ekosistem blockchain, seperti decentralized finance (DeFi), Non fungible token(NFT) dan metaverse akan semakin booming di 2022.
"Di 2022, tidak menutup kemungkinan nantinya akan hadir lagi ekosistem yang baru dan membuat kripto semakin booming dan valuable," tutup Oscar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News