"Dalam perdagangan sore ini, rupiah ditutup menguat 13 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 25 poin di level Rp14.290 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.303 per USD," ungkap Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 22 Desember 2021.
Faktor eksternal
Menurut Ibrahim, melemahnya dolar AS mengakibatkan pasar kembali mengoleksi aset berisiko. Namun, imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi dan selera risiko investor yang agak membaik mengatasi kekhawatiran ini.
"Imbal hasil Treasury AS lebih tinggi setelah investor fokus pada kondisi ekonomi yang optimistis dan diskon inflasi. Lelang obligasi 20 tahun berjalan lebih baik dari yang diharapkan," paparnya.
Dengan penyebaran Omicron di seluruh Eropa, AS, dan Asia, beberapa negara mempertimbangkan untuk menerapkan kembali tindakan pembatasan. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendesak orang untuk berhati-hati tetapi mengesampingkan pembatasan yang lebih ketat menjelang liburan.
"Di Jerman, pertemuan kemungkinan akan dibatasi hingga 10 orang dan Prancis akan membatasi perayaan malam Tahun Baru," urai dia.
Ibrahim menerangkan investor saat ini berjuang untuk menjelaskan suasana risk-on, dengan beberapa mengatakan pasar berjuang untuk menilai konsekuensi Omicron, yang mengarah ke volatilitas yang tidak sesuai dengan musimnya.
Biasanya, tutur dia, volatilitas mata uang rendah di minggu-minggu mendatang dan setelah Natal, tetapi tahun ini beberapa kecenderungan musiman akan bercampur dengan varian Omicron yang mengancam untuk memaksa pembatasan baru dan pasar masih memproses seminggu penuh keputusan bank sentral utama.
Di seberang Atlantik, Presiden AS Joe Biden mendesak orang Amerika untuk divaksin sebelum Natal. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS juga kemungkinan akan mengesahkan pil pengobatan covid-19 dari Pfizer Inc. dan Merck & Co. Inc. pada awal minggu ini mendorong sentimen investor.
"Juga berkontribusi untuk meningkatkan sentimen, Presiden AS Joe Biden optimis mencapai kesepakatan dengan Senator Joe Manchin untuk mendorong RUU Build Back Better senilai USD1,75 triliun melalui Kongres," jelas Ibrahim.
Pengawasan ketat perjalanan keluar kota
Dari faktor domestik, Ibrahim menilai pemerintah perlu melakukan pengawasan lebih ketat lagi terhadap masyarakat yang saat ini sudah melakukan perjalanan ke luar kota. Apalagi perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru hanya tinggal menghitung hari. Lebih dari setengah juta unit kendaraan (jutaan orang) sudah mulai meninggalkan Jabodetabek.
Berdasarkan catatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, sebanyak 648.669 kendaraan telah melewati empat gerbang tol utama yang mengarah ke timur, barat, maupun selatan. Empat gerbang tol tersebut adalah gerbang tol Cikupa arah Merak, gerbang tol Ciawi arah Puncak, gerbang tol Cikampek, dan gerbang tol Kalihurip Utama arah Trans Jawa dan Bandung.
Adapun total volume lalu lintas yang meninggalkan wilayah Jabotabek naik 8,1 persen jika dibandingkan lalu lintas normal selama periode November 2021 dengan total 600.107 kendaraan.
"Sementara itu, untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabodetabek menuju ketiga arah yaitu mayoritas 304.665 kendaraan atau 47 persen menuju arah Timur. Sementara itu, sebanyak 195.197 kendaraan atau 30 persen menuju arah Barat, dan 148.807 atau 23 persen menuju arah Selatan," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News