Dana darurat merupakan salah satu hal yang disiapkan untuk menghadapi situasi genting, sehingga harus selalu dicek kesiapannya. Namun, banyak yang masih menganggap dana darurat berupa tabungan. Padahal, keduanya berbeda.
Tapi faktanya, banyak orang belum bisa memenuhi kebutuhan dana darurat mereka. Alasannya bermacam-macam, mulai dari gaji kecil, skala prioritas terhadap kebutuhan sehari-harinya, hingga banyak yang menganggap dana darurat tidak terlalu penting.
Beda dana darurat dan tabungan
CEO ZAP Financial Prita Hapsari Ghozie menjelaskan, banyak orang salah kaprah terhadap dana darurat dan tabungan. Keduanya adalah bukan hal yang sama. Tabungan lebih kepada pengumpulan uang untuk suatu tujuan, sedangkan dana darurat lebih bersifat pencadangan.Prita menambahkan, dana darurat merupakan salah satu yang disiapkan untuk menghadapi situasi genting sehingga harus selalu dicek kesiapannya. Dia menjelaskan, dana darurat ideal di masa resesi adalah 12 kali pengeluaran bulanan.
Selain memiliki dana darurat dan tabungan, masyarakat juga bisa memiliki asuransi kesehatan, dana pendidikan anak, persiapan dana pensiun. Serta berinvestasi seperti tabungan, deposito, reksa dana, dan saham.
Berapa dana darurat ideal?
Perencana Keuangan Melvin Mumpuni mengatakan, dana darurat akan sangat berguna bagi kehidupan seseorang, apalagi di saat pandemi covid-19. Mempunyai dana darurat setidaknya bisa membuat hati tenang ketika penghasilan sedikit terganggu.Berikut perhitungan dana darurat ideal:
- Single atau belum menikah adalah enam kali pengeluaran.
- Berkeluarga sembilan kali pengeluaran.
- Sudah berkeluarga dan mempunyai anak adalah 12 kali pengeluaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News